REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukung penerapan national logistics ecosystem (NLE), Bea Cukai jalin sinergi dengan berbagai instansi terkait di Lingkup Bandar Udara Juanda, Sidoarjo dan Sultan Hasanuddin, Makassar. Bea Cukai Juanda turut hadir dalam coffee morning dengan tema 'Sinergitas Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya dengan Instansi Terkait Lingkup Bandara Juanda Dalam Mendukung Nasional Logistik Ekosistem (NLE)' yang digelar oleh Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, belum lama ini.
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terkait program NLE untuk mendukung percepatan logistik demi mewujudkan iklim logistik yang baik dan berpengaruh pada roda perekonomian Indonesia. Bandara Juanda merupakan salah satu pionir dari enam bandara yang menjadi pilot project NLE. Implementasi NLE memangkas berbagai prosedur yang rumit, memiliki repetisi, dan duplikasi pada beberapa prosedur hingga dapat menyajikan proses yang mudah, cepat, aman, dan efisien.
"Sinergitas tiap instansi adalah komponen yang sangat penting untuk dibangun. Berbagai peran dalam pelayanan Bandara Juanda saling terkait satu sama lain, tetapi memiliki muara yang sama, yaitu menyajikan pelayanan yang prima dan optimal serta pengawasan yang terpadu," jelas Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar, dalam keterangan tertulis, Kamis (28/12/2023).
Sementara di Makassar, Bea Cukai berkolaborasi dengan Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Makassar melakukan asistensi pengajuan dokumen ekspor menggunakan Single Submition Pabean Karantina (SSm Ekspor) kepada para pelaku bisnis/stakeholder di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar. Single submition adalah bagian dari program NLE dalam rangka penataan serta meningkatkan daya saing logistik nasional.
“Semoga implementasi NLE menjadi salah satu kunci dalam menciptakan proses logistik yang lebih cepat, mudah, efisien, dan aman," kata Encep.