REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan Berlin dan mitra-mitranya di Uni Eropa sedang mempertimbangkan apakah mereka dapat bergabung dalam misi maritim baru untuk melindungi kapal komersial di Laut Merah. Juru bicara itu mengatakan pemerintah Jerman siap terlibat.
"Sebagai pemerintah Jerman kami siap. Penting bagi kami sebagai Uni Eropa bertindak secepat mungkin mengingat serangan sedang berlangsung," katanya, Kamis (28/12/2023).
Ia menambahkan belum ada keputusan yang sudah diambil. Houthi yang didukung Iran menyerang dan menyita lusinan kapal komersial dengan rudal dan drone sejak 19 November lalu.
Kelompok yang menguasai banyak wilayah di Yaman itu hendak menimbulkan kerugian pada perekonomian internasional atas tanggap mereka perang Israel di Gaza. Amerika Serikat (AS) membentuk gugus tugas maritim baru yang dinamakan Operasi Perlindungan Kemakmuran (OPG) untuk merespon serangan itu.
Namun, sejumlah sekutunya masih terlihat enggan untuk terlibat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan Berlin masih mempertimbangkan kemungkinan berpartisipasi dalam operasi yang dipimpin AS tersebut.
Mereka juga melakukan pembicaraan dengan Brussels mengenai memperluas operasi anti-bajak laut Uni Eropa yang dinamakan Atalanta, untuk melindungi pelayaran Laut Merah. Namun belum ada keputusan yang sudah diambil.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan ia bersedia untuk mempertimbangkan pembentukan misi yang berbeda untuk mengatasi masalah ini. Setelah Spanyol mengatakan mereka menolak perluasan Atalanta dan tidak akan bergabung dengan OPG.