REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (Dishub Jabar) memonitor kegiatan pada masa liburan Natal 2023 dan tahun Baru 2024 (Nataru). Melalui kegiatan monitoring ini, pihaknya memperoleh benang merah sebagai evaluasi dalam menyusun strategi yang lebih efisien dan efektif untuk diterapkan pada hari raya besar mendatang. Misalnya, Angkutan Lebaran.
“Secara umum, dapat dikatakan bahwa mobilitas masyarakat pada masa libur Nataru 2023/2024 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan pada tahun sebelumnya,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat A Koswara, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (29/12/2023).
Koswara mengatakan, peningkatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti, pemberlakuan kebijakan pelonggaran mobilitas masyarakat oleh pemerintah, lalu masyarakat merasa aman untuk bepergian di tengah pandemi Covid-19, serta adanya libur panjang yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berwisata atau mengunjungi keluarga.
Selain itu, Koswara mengatakan, hadirnya berbagai destinasi wisata baru di berbagai kawasan yang tersebar di Jawa Barat (Jabar) memberikan dampak terhadap tingginya mobilitas kendaraan di sebagian besar ruas jalan.
“Hal ini sangat kentara terjadi pada kawasan Lembang, Dago, dan Ciwidey,” katanya.
Menurutnya, kondisi jalan yang sempit dan berkelok-kelok, serta tingginya volume kendaraan besar seperti bus dan truk yang melintasi kawasan padat kendaraan menjadi faktor penyebab kepadatan lalu lintas lainnya pada masa liburan Nataru 2023/2024 ini.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPTJ, kata dia, antusiasme masyarakat ini berdampak pada meningkatnya mobilitas pada ruas jalan tol Ciawi - Sukabumi, Jakarta - Bogor - Ciawi, Jakarta - Cikampek, Cibitung - Cilincing, dan Cikopo - Palimanan.
"Peningkatan volume kendaraan pada seluruh ruas tol tersebut hingga sebesar 10 persen, hal ini terjadi pada tanggal 23 Desember 2023," katanya.
Selain itu, kata dia, peningkatan volume kendaraan pula terjadi pada ruas jalan raya hingga sebesar 15 persen pada tanggal 24 Desember 2023. Kendaraan yang melintasi kedua ruas jalan tersebut didominasi oleh kendaraan pribadi.
“Peningkatan pula terlihat pada berbagai moda transportasi umum lainnya, seperti kereta api, bus, dan pesawat, sebagaimana hasil dari pemantauan mobilisasi masyarakat oleh petugas Dishub Jabar di lapangan,” katanya.
Sejak dimulainya kegiatan monitoring mobilitas masyarakat pada tanggal 21 Desember 2023, 23 Desember 2023 menjadi tanggal dengan angka penumpang tertinggi untuk Daerah Operasi (DAOP) Stasiun Keberangkatan Jarak Jauh di Jawa Barat baik DAOP I sebanyak 17.299 penumpang, lalu DAOP II dengan 32.907 penumpang, dan DAOP III dengan jumlah 15.673 penumpang.
Sedangkan untuk KCI DAOP I dan II pada tanggal 24 Desember 2023 merupakan tanggal dengan jumlah penumpang tertinggi yaitu sebanyak 26.608 dan 109.216 penumpang. Pada tanggal yang sama, jumlah penumpang tertinggi pada ASDP mencapai puncaknya hingga 10 persen atau 1.618 penumpang.
Demikian pula dengan sub transportasi udara, pada tanggal 23 Desember 2023 mengalami lonjakan penumpang meningkat hingga 2.000 penumpang yang terbang asik melalui BIJB Kertajati. Pada tanggal yang sama, wisatawan yang menggunakan layanan penerbangan melalui Bandara Nusawiru dengan angka tertingginya hingga 29 penumpang per harinya.