REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah kepemimpinan berkomitmen melakukan bersih-bersih pengelolaan dana pensiun (dapen) BUMN. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan terdapat tiga fokus utama perbaikan dapen BUMN.
"Pertama, meneliti mengenai kecukupan RKD (rasio kecukupan dana). Nah itu ada 22 (dapen BUMN) dan kita minta mereka semua melakukan rencana penyehatan sampai dengan RKD 100 persen. Itu ada yang satu tahun selesai, dua tahun, tiga tahun selesai, tergantung," ujar Tiko usai konferensi pers terkait update pembubaran 7 BUMN di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Fokus kedua, ucap Tiko, meneliti mengenai penempatan investasi. Tiko menyampaikan dapen dengan skala besar diperbolehkan melakukan investasi sendiri. Namun, investasi 17 dapen BUMN dengan skala kecil dilakukan oleh IFG.
Fokus ketiga, lanjut Tiko, mengenai penanganan terhadap dapen BUMN yang terindikasi fraud. Tiko menyebut dapen yang terindikasi fraud terlihat dari aspek pendanaan dan investasi yang sangat kecil.
"Kita teliti dan ternyata ketemu ada beberapa yang fraud. Sudah ada delapan ya. Nah kita lihat lagi dua lagi ini, insyaAllah Januari kita umumkan," kata Tiko.