REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan pada tahun ini pasar modal Indonesia memiliki capaian yang positif. Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan hal tersebut didukung dengan meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
"Investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor," kata Iman, Jumat (29/12/2023).
Sementara itu, khusus untuk investor saham, Iman menyebut terdapat peningkatan 811 ribu investor saham menjadi 5,25 juta investor saham. Dia memastikan, partisipasi investor ritel juga masih memiliki porsi transaksi tertinggi pada 2023.
"Hal itu dengan diikuti meningkatnya partisipasi dari kalangan investor institusi," ucap Iman.
Iman menilai, capaian tersebut mencerminkan keyakinan investor yang masih cukup terjaga. Hal tersebut tetap terlihat meski dihadapkan dengan berbagai tantangan serta situasi ekonomi global dan domestik.
Dia menambahkan, peningkatan jumlah investor tersebut merupakan hasil dari upaya yang dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi kepada masyarakat. Hingga 28 Desember 2023, Iman mengatakan di seluruh Indonesia telah berlangsung lebih dari 18 ribu kegiatan sosialisasi, edukasi, sekaligus literasi pasar modal, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 3,1 juta orang.
Berdasarkan laporan EY Global IPO Trends 2023, BEI menduduki peringkat keenam dari segi jumlah Initial Public Offering (IPO). Serta peringkat kesembilan dari segi total fund-raised di antara bursa-bursa global.
Lalu sepanjang 2023, pencatatan efek baru di BEI meliputi 79 saham, 120 emisi obligasi, tiga ETF, dua EBA-SP, dan 182 waran terstruktur. Pencatatan efek baru tersebut dengan total fund-raised saham sebesar Rp 54,14 triliun dan obligasi sebesar Rp 126,97 triliun.