REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Saat ini terdata lima kasus Covid-19 aktif di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya mengimbau warga yang mengalami gejala seperti Covid-19 untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (fasker).
Namun, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendra, untuk saat ini tes Covid-19 tidak bisa dilakukan di puskesmas. “Kasus yang kami temukan sekarang itu karena memeriksakan diri di faskes swasta. Kalau di puskesmas, belum ada alatnya,” kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Kamis (28/12/2023).
Asep mengaku pihaknya sudah mengajukan permohonan alat tes Covid-19 kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Akan tetapi, sejauh ini belum ada kiriman bantuan.
“Dulu kan kami sediakan (di puskesmas), tapi sekarang habis. Kami telah minta bantuan, tapi sampai sekarang belum muncul bantuan, termasuk alat habis pakainya. Misal, mau PCR kan harus ada VTM dan segala macamnya," ujar Asep.
Kalaupun nantinya ada, Asep mengatakan, tes Covid-19 di puskesmas akan berbayar. “Kalau pakai BPJS, kemarin masih ditanggung, belum tahu sekarang,” kata dia.
Sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid-19, Asep mengimbau warga yang tengah sakit, apalagi gejalanya seperti Covid-19, untuk tidak dulu bepergian ke luar rumah. Masyarakat pun diimbau selalu waspada akan potensi penyebaran Covid-19 ini. Apalagi ada kasus yang meninggal dunia, meskipun bukan di Kota Tasikmalaya.
“Kan juga ada yang meninggal dunia karena Covid-19 yang baru ini, meski pas ditelusuri sudah lansia (lanjut usia) dan memiliki komorbid atau belum divaksin,” kata Asep