Jumat 29 Dec 2023 23:24 WIB

Terima Infak 600 Alquran Braille dari Rumah Wakaf, Baznas Sambut Baik Sinergi Lintas LAZ

Baznas juga tengah mendorong Alquran bahasa isyarat

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Nashih Nashrullah
Baznas RI Menerima Infaq 600 Al-Quran Braille dari Rumah Wakaf, di Kantor Baznas, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Baznas RI Menerima Infaq 600 Al-Quran Braille dari Rumah Wakaf, di Kantor Baznas, Jakarta, Jumat (29/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,  

 

Baca Juga

JAKARTA— Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Prof Noor Achmad mengatakan kebutuhan Alquran bagi kelompok disabilitas cukup tinggi. Salah satunya Alquran bahasa isyarat yang diperuntukkan bagi tuna rungu. Baznas tengah menggarap Alquran  bahasa isyarat.

Prof Noor mengungkapkan sangat kesulitan memenuhi kebutuhan Alquran  bagi tuna rungu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Ia mengatakan Baznas telah mencetak 10 ribu Alquran  bahasa isyarat. 

"Nanti kita akan adakan TOT 10 ribu orang. Harapannya mereka bisa membaca itu," ujar Prof Noor saat menerima infak 600 Alquran  Braille dari Rumah Wakaf, di Kantor Baznas, Jakarta, Jumat (29/12/2023). 

Prof Noor mengatakan pernah mengundang beberapa penyandang difabel rungu dalam Rakornas untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dan mereka bisa menyanyikan itu dengan bahasa isyarat. Berangkat dari pengalaman tersebut, Prof Noor meyakini Alquran  bahasa isyarat juga bisa diterapkan. 

Menurut Prof Noor di beberapa tempat sudah ada Alquran  berbahasa isyarat. Namun Prof Noor mengeklaom untuk Alquran  bahasa isyarat yang dicetak baru akan baru ada di Indonesia. Ia menegaskan selain Alquran braille, Alquran bahasa isyarat juga sangat dibutuhkan.  

Sebab kebutuhannya hampir sama dengan Alquran  braille yakni hampir lima juta. Ia berharap ke depannya kolaborasi Baznas dengan Rumah Wakaf tidak hanya tekait Alquran  brailler namun juga Alquran bahasa isyarat. 

Prof Noor menambahkan Baznas dalam proses penjajakan kerja sama dengan pemerintah Kota Semarang mengenai pengadaan Alquran berbahasa isyarat dan braille. Menurut Prof Noor dinas sosial setempat merasa bertanggung jawab memenuhi kebutuhan Alquran  mereka. 

Baca juga: Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar

CEO Rumah Wakaf, Rendy Septiyan, menyambut baik tentang data kebutuhan Alquran  berbahasa isyarat. Rendy mengatakan Rumah Wakaf akan bergerak dan memberikan informasi kepada masyarakat yang ingin memberikan sumbangsih dalam memenuhi kebutuhan Alquran  berbahasa isyarat. 

"Ini akan menjadi motivasi dan semangat. Mudah-mudahan bisa kami terus memberikan kontribusi," kata Rendy.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement