Jumat 29 Dec 2023 23:41 WIB

Induk Holding Jasa Survei Bantu Keberlanjutan Lingkungan Lewat TJSL

Pelaksanaan ini juga merupakan pemenuhan SDGS (TPB) nomor 8.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Graha Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Foto: Istimewa
Graha Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Induk holding BUMN Jasa Survei, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI berkomitmen untuk terus mewujudkan keberlanjutan lingkungan, ekonomi, serta kota dan komunitas yang berkelanjutan. 

Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui kolaborasi program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BKI dengan Yayasan ESQ Kemanusiaan, serta Kelompok Kerajinan Cangkring dengan memberikan bantuan perlengkapan daur ulang kulit kerang di Kalibaru, Jakarta Utara.

Baca Juga

"Aktivitas pasca pengupasan cangkang kerang hijau di Kalibaru, Jakarta Utara, menjadi masalah utama bagi penduduk di sekitar," ujar Kepala Unit TJSL BKI Rudy Sunaryadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/12/2023). 

Rudy menyampaikan pengupasan kerang tersebut banyak menghasilkan limbah cangkang kerang yang dalam penanganannya tidak memperhatikan kesehatan lingkungan. Melihat kondisi yang ada, ucap Rudy, BKI memberikan bantuan perlengkapan daur ulang kulit kerang menjadi produk paving block, batako, kloset jongkok, aksesoris figura, dan kerajinan lainnya.

Rudy menyampaikan TJSL BKI memberikan pendampingan dalam mengolah limbah cangkang kerang hijau menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi. Rudy menyebut metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah analysis design, development, implementation, evaluation (addie). 

"Kegiatan pemberdayaan/ pengabdian kepada masyarakat ini menghasilkan sebuah wawasan dan keterampilan bagi kelompok pembudidaya kerang hijau di Kalibaru," ucap Rudy. 

Rudy berharap kegiatan TJSL BKI dapat berdampak bagi peningkatan persentase penurunan pada penumpukan limbah cangkang kerang hijau, khususnya yang berada di wilayah Kalibaru, Jakarta Utara secara berkelanjutan. Selain itu, hal ini juga mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. 

Rudy mengatakan pelaksanaan ini juga merupakan pemenuhan SDGS (TPB) nomor 8 yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDGS nomor 11 yakni Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, serta SDGS nomor 12, yakni Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. 

"Kita akan terus melakukan kerja sama dan mendukung program pemerintah untuk percepatan ekonomi dan perkembangan kehidupan yang sehat dan sejahtera melalui program kolaborasi TJSL BKI dengan kelompok masyarakat, yayasan, lembaga kemanusiaan, dan instansi pemerintah setempat," kata Rudy. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement