Sabtu 30 Dec 2023 16:01 WIB

Soal Guh Miftah, Cak Imin: Kalau Benar 'Money Politics' Kita Laporkan 

Tak hanya uang yang dibagikan, namun juga kaos bergambar capres 02. 

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus Yulianto
Bacawapres Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Foto: Republika/ Eva Rianti
Bacawapres Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengomentari ihwal kabar bahwa ulama kondang Miftah Maulana Habiburrohman atau Gus Miftah melakukan aksi bagi-bagi duit. Dia menyebut, akan melaporkan hal itu jika terbukti benar terjadi money politics

Cak Imin menyampaikan, berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi itu diduga bisa jadi merupakan bentuk kampanye capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, tak hanya uang yang dibagikan, namun juga kaos bergambar capres 02. 

"Saya belum cek detail videonya tapi laporan ke saya saat pembagian uang juga pembagian kaos 02. Ada yang melihat kaos," ujar Cak Imin di sela-sela melakukan kegiatan kampanye di wilayah Geger, Madiun, Jawa Timur, Sabtu (30/12/2023).  

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut, jika dalam kasus itu memang terbukti adanya praktek politik uang atau money politik, Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' bakal melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.  

"Ya nanti kalau memang benar kita laporkan," kata Cak Imin.  

Sebelumnya diketahui, ulama kondang Miftah Maulana Habiburrohman atau Gus Miftah yang menampilkan dirinya sedang bagi-bagi uang di Pamekasan, Madura, viral di media sosial. Hal itu karena yang bersangkutan dikenal sebagai pendukung salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden RI 2024. 

Dalam video berdurasi 1 menit 29 detik yang marak beredar di media sosial itu, Gus Miftah nampak membagi-bagikan uang Rp 100 ribu kepada masyarakat yang mengantre di sebuah ruangan.  

Satu persatu warga yang kebanyakan perempuan maju dan langsung menerima uang sambil mencium tangan sang penceramah yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, DI Yogyakarta itu. Dalam video itu terlihat seseorang di belakang Gus Miftah menunjukkan kaos Prabowo Subianto. 

Gus Miftah pun lantas mengklarifikasi video tersebut. "Itu acara saya di Pamekasan atas undangan Haji Her, pengusaha tembakau di Pamekasan," katanya dalam keterangan melalui vidio di Jakarta, Jumat. 

Gus Miftah mengungkapkan Haji Her mempunyai kebiasaan sedekah tiap hari. Bahkan Haji Her membangun rumah sederhana untuk orang miskin lebih dari 1.000 unit 

"Kebetulan saya dapat undangan bertepatan dengan jadwal bagi-bagi duit. Saya diminta ikut bagi duit, masa saya tolak, kan minimal saya dapat pahalanya, ikut bagi-bagi," jelasnya. 

Gus Miftah menegaskan, pembagian duit itu murni sedekah dan tidak ada kaitan dengan apa pun, apalagi politik jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. 

Selain itu, Gus Miftah juga mengklarifikasi, jika dirinya bukan bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. "Saya klarifikasi, saya bukan TKN, bukan tim kampanye, saya tidak tertulis sebagai TKN," katanya menegaskan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement