REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan akar rumput pendukung Menteri BUMN Erick Thohir, Balad Erick Thohir wilayah Priangan Timur khususnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Harian Balad Erick Thohir, Ma'ruf Mutaqin mengatakan, wilayah garut dipilih sebagai lokasi deklarasi karena merupakan basis terbesar relawan Balad Erick Thohir di Jabar. "Setidakmya, ada sekitar 60 ribu relawan yang telah terdata dan kini siap memenangkan Prabowo-Gibran," kata Ma'ruf dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Ma'ruf menjelaskan, Balad Erick Thohir merupakan pengembangan dari kelompok relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi) saat Pemilu 2019. Dukungan yang diberikan kepada pasangan Prabowo-Gibran, kata dia, sebagai bagian dari cara mereka menunjukan komitmennya untuk tegak lurus terhadap sikap politik Jokowi.
"Balad Erick Thohir adalah metamorfosis dari Balad Jokowi yang berjuang keras untuk kemenangan Pak Jokowi dalam Pilpres 2019 di Jawa Barat dan Banten. Karena itu selalu tegak lurus dengan Pak Jokowi," kata Ma'ruf.
Selain itu, dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 2 diberikan karena adanya kesamaan visi misi dan komitmen dengan apa yang sudah dibangun pada masa pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia ingin pembangunan bisa berlangsung berkelanjutan.
Beberapa visi dan komitmen yang dimaksud, yakni pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta program hilirisasi dan industrialisasi. "Hanya pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran yang memiliki komitmen yang sama dengan Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Terutama soal IKN dan hilirisasi sumber daya alam," kata Ma'ruf
Dia juga menilai, untuk memimpin sebuah negara diperlukan keberpihakan dan juga keberlanjutan dari pemerintahan sebelumnya. Dengan visi misi dari Prabowo-Gibran, Ma'ruf meyakini, semua pembangunan yang telah dilakukan akan dirawat untuk kemudian disempurnakan.
"Populasi di kota-kota di dunia, diperkirakan akan meningkat dua kali lipat di tahun 2050. Jika proyek futuristik seperti IKN tidak didukung, entah akan seperti apa kehidupan di perkotaan di masa depan," ujar Ma'ruf