Ahad 31 Dec 2023 10:55 WIB

Dandim Boyolali Jelaskan Penganiayaan Personel TNI ke Relawan Ganjar

Anggota Yonif Raider mendengar suara bising dari knalpot, dan menghajar warga sipil.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo.
Foto: Republika.co.id/Muhammad Noor Alfian Choir
Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo membenarkan telah terjadi dugaan penganiayaan oleh oknum TNI AD terhadap tujuh orang warga sipil. Menurut dia, insiden itu terjadi di depan Markas Kompi Senapan B Yonif 408/SBH, Kabupaten Boyolali, Sabtu (30/12/2023) siang WIB.

"Sebagaimana potongan video yang beredar di media sosial bahwa pada hari Sabtu tanggal 30 Desember 2023 telah terjadi kasus penganiayaan secara bersama-sama yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum tni kepada warga sipil tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota Yonif 408," kata Wiweko di Markas Kodim Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (31/12/2023).

Baca Juga

Wiweko mengatakan, dari informasi sementara yang diterimanya, kejadian penganiayaan tersebut berlangsung secara spontan lantaran akibat kesalahpahaman. Menurut dia, personel Kompi Senapan B Yonif Raider 408/SBH pada Sabtu sekitar pukul 11.19 WIB, sedang bermain voli.

Kemudian, mereka terganggu lantaran banyak iringan motor menggunakan knalpot brong atau bising melintas. Karena itu, beberapa personel Yonif Raider 408/SBH keluar untuk mencegat pengendara motor, yang ternyata merupakan relawan capres Ganjar Pranowo.