REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pemimpin Muslim di Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan rencana mereka melakukan kampanye nasional tidak memilih Presiden AS Joe Biden dalam pemilihan presiden mendatang.
Kampanye #AbandonBiden yang diluncurkan baru-baru ini menyatakan di situs webnya bahwa pemerintahan Biden gagal menyerukan gencatan senjata dalam genosida Israel di Jalur Gaza yang terkepung. Hal ini mendorong para pemimpin masyarakat mengambil tindakan.
Kampanye (tidak memilih Biden) tersebut secara ambisius bertujuan mengalahkan Biden di seluruh 50 negara bagian. Penyelenggara telah mulai melakukan demonstrasi pada Oktober di sembilan negara bagian, termasuk Nevada, Minnesota, Arizona, dan Wisconsin.
“Pengabaian Biden terhadap Muslim Amerika memaksa para pemimpin Muslim meninggalkan Biden. Menjelang tahun baru, para pemimpin Muslim Amerika menyerukan perdamaian di Amerika, dunia Muslim, dan masyarakat di seluruh dunia,” bunyi pernyataan itu, dilansir dari New Arab, Ahad (31/12/2023).
Para pemimpin Muslim di AS juga mendesak strategi menyeluruh untuk memastikan kekalahan Biden dalam pemilu. Tim kampanye tersebut menyatakan kekecewaannya terhadap Biden, terutama setelah jumlah pemilih Muslim yang mendukungnya dalam kampanye presiden 2020.
Jajak pendapat Associated Press menunjukkan...