Ahad 31 Dec 2023 12:23 WIB

Ganjar Ingatkan Pemerintah, Bansos Jangan Jadi Komoditas Politik

Ganjar juga memperkenalkan program KTP Sakti sebagai konsep satu kartu untuk semua.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat menghadiri peluncuran program KTP Sakti di Lapangan Bangsalan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya saat menghadiri peluncuran program KTP Sakti di Lapangan Bangsalan, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan, bantuan sosial (bansos) adalah program pemerintah untuk membantu masyarakat. Jangan sampai, sambung dia, program tersebut dijadikan sebagai komoditas politik oleh kandidat tertentu.

Dalam suasana politik saat ini, menurut dia, mudah bagi pihak tertentu untuk mengklaim bahwa bansos merupakan jasa dari pihak tertentu. Padahal, bansos sejak awal adalah program pemerintah untuk merespon kondisi tertentu dan kebutuhan di masyarakat.

Baca Juga

"Kalau sekarang ada usulan bansos tambahan karena kondisi di masyarakat, ya memang membutuhkan respons pemerintah. Tapi biasanya dalam suasana politik, tahun politik seperti ini, saling klaim itu menjadi paling kuat," ujar Ganjar lewat keterangannya di Jakarta dikutip Ahad (31/12/2023).

Namun saat ini, penyaluran bansos juga dapat digunakan untuk menyerang lawan politik. Bahkan, kata dia, sampai muncul tudingan seolah-olah tidak berpihak kepada rakyat karena meminta penyaluran bansos ditunda.

"Makanya bansos jangan dijadikan komoditas politik. Sempat ada yang menyampaikan, jangan pilih Ganjar, nanti dia akan menghentikan bansos. Yang menyampaikan statement seperti itu rasa-rasanya tidak mengerti aturan," ujar Ganjar.

KTP Sakti satu data...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement