REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, mengatakan bersiap segera mengizinkan kapal-kapal yang mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza dari Siprus. Empat negara Eropa berpotensi sebagai mitra dalam langkah ini.
Dalam perjanjian yang pertama kali diusulkan Nicosia pada November, kargo kapal-kapal bantuan akan diperiksa di pelabuhan Larnaca, Siprus sebelum dikirim ke pantai Gaza sejauh 370 kilometer. Tidak lagi melalui Mesir atau Israel.
Bila sesuai rencana, maka untuk pertama kalinya Israel melonggarkan blokade laut ke Gaza sejak 2007. Ketika kelompok pembebasan Palestina, Hamas, menguasai permukiman tersebut.
Israel menggambarkan koridor tersebut akan mengakhiri hubungan sipilnya pada Gaza yang dilanda serangan Israel selama 12 pekan. Serangan pembalasan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober telah memaksa ribuan orang Palestina mengungsi.
Rencana tersebut mungkin juga untuk memenuhi resolusi Dewan Keamanan PBB pada 22 Desember lalu yang menyerukan perluasan mekanisme bantuan ke Gaza. "Itu dapat segera dimulai," kata Cohen pada stasiun dari Tel Aviv saat ditanya tentang koridor Laut Tengah, Ahad (31/12/2023).
Ia mengatakan Inggris, Prancis, Yunani, dan Belanda termasuk negara-negara yang kapalnya dapat menuju pantai Gaza yang tidak memiliki pelabuhan laut dalam. Ia mengindikasi mengharapkan kapal-kapal itu melakukannya dari pada membawa bantuan lewat Israel.
"Mereka meminta kami agar peralatan tersebut datang melalui (pelabuhan Israel) Ashdod. Jawabannya adalah tidak. Itu tidak akan datang melalui Ashdod. Itu tidak akan datang melalui Israel. Kami ingin pelepasan, dengan kontrol keamanan. Itulah tujuan dari proses ini," kata Cohen.
Belum ada tanggapan langsung dari London, Paris, Athena atau Amsterdam. Sebelumnya, Inggris dan Yunani menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Siprus.
Seorang pejabat senior Siprus mengatakan Inggris menawarkan kapal-kapal berdasar dangkal untuk mendekati pantai Gaza. Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mendukung rencana Siprus yang akan melibatkan agen-agen keamanan Israel untuk ikut serta dalam inspeksi di Larnaca.
"Saat ini ada blokade maritim, dan jika kapal (bantuan) semacam itu datang dari Larnaca, maka akan dengan persetujuan kami," kata Cohen.
"Tentu saja ini akan menjadi koridor yang aman, karena kami tidak berniat membahayakan kapal Inggris atau Prancis yang datang berkoordinasi dengan kami," tambahnya.
Beberapa negara donor Eropa dan Arab mengirimkan bantuan ke Gaza melalui kota pantai Mesir, Al Arish. Israel terlibat dalam memantau pengiriman tersebut, yang menurut beberapa lembaga bantuan kemanusiaan menciptakan keterlambatan.
Kairo memantau lalu lintas di perbatasan Gaza dan mengesampingkan masuknya pengungsi Palestina. Pada hari Sabtu (30/12/2023), Israel mengisyaratkan akan menguasai zona perbatasan Gaza-Mesir sebagai bagian dari upayanya untuk mendemiliterisasi daerah kantong tersebut.