Senin 01 Jan 2024 11:56 WIB

Perkembangan Terbaru Perang Gaza Hingga Tahun Baru

Pengeboman Israel kini menghancurkan 70 persen rumah di Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Seorang anak Palestina yang terluka akibat bombardir Israel di Jalur Gaza dirawat di rumah sakit di Rafah, Sabtu, (30/12/2023).
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Seorang anak Palestina yang terluka akibat bombardir Israel di Jalur Gaza dirawat di rumah sakit di Rafah, Sabtu, (30/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Memasuki Tahun Baru 2024, perang Gaza masih saja berkecamuk. Korban jiwa dari warga sipil pun terus berjatuhan. Berikut beberapa perkembangan terbaru dari serangan Israel ke permukiman warga Palestina itu.

1. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan militer Israel pada rumah-rumah di Gaza tengah dalam 24 jam terakhir menewaskan setidaknya 100 orang dan melukai 286 lainnya.

Baca Juga

2. Kantor Media Pemerintah Palestina mengatakan pengeboman Israel yang tak pernah berhenti kini menghancurkan 70 persen rumah-rumah di Gaza.

3. Israel kembali menggelar serbuan dan serangan drone ke daerah pendudukan Tepi Barat di kamp pengungsi Tulkarem dan Nur Shams. Sekitar 17 orang terluka dalam serangan ini.

4. Terjadi perpindahan besar-besaran warga Palestina ke selatan Rafah. PBB mencatat dalam beberapa waktu terakhir, setidaknya sudah sekitar 100 ribu orang mengungsi ke sana.

5. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel harus menguasai zona perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Mesir kemungkinan menyerahkan wilayahnya ke Israel.

6. Lembaga pemantau perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights mengatakan 23 pejuang Suriah tewas dalam serangan udara yang diyakini dilakukan pasukan Israel. Menandai ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok yang didukung Iran di kawasan semakin memanas.

7. Israel juga baku tembak dengan Hizbullah. Kelompok asal Lebanon itu mengklaim empat serangan ke wilayah Israel beberapa hari terakhir. Sementara serangan Israel membunuh setidaknya satu pejuang Hizbullah.

8. Lembaga penyiaran Palestina, Palestine Public Broadcasting Corporation mengecam keras peretasan yang dilakukan Israel terhadap stasiun radio dan media penyiaran lokal lainnya dengan menyiaran "pesan mengacam" pada warga Gaza yang sudah trauma oleh perang.

9. Hingga saat ini tercatat serangan Israel ke Gaza sudah menewaskan setidaknya 21.822 orang dan melukai 56.451 lainnya. Korban jiwa serangan mendadak Hamas ke Israel direvisi menjadi 1.139 orang.

10. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyambut baik keputusan Afrika Selatan menggugat Israel ke Mahkamah Pidana Internasional. OKI mengatakan langkah Afrika Selatan tepat karena "Israel menyerang warga tanpa pandang bulu.

11. Beberapa pakar genosida juga menyambut baik langkah tersebut. Pengacara kejahatan perang asal Inggris Geoffrey Nice menyebutnya langkah yang "berani."

12. Netanyahu berterimakasih pada pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang terus mendukung perang Israel di Gaza. Termasuk, dengan menyetujui penjualan senjata darurat terbaru yang kedua bulan ini.

13. Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan, pemerintah turut bertanggung jawab atas kegagalan mencegah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu. Ia menyerukan dibentuknya komite untuk menyelidiki siapa yang bertanggung jawab.

14. Israel bersiap mengizinkan kapal yang membawa bantuan kemanusiaan berlabuh di Gaza.

15. Militer AS mengatakan Houthi melancarkan beberapa serangan terhadap sebuah kapal kontainer milik perusahaan pelayaran global raksasa Maersk. Serangan itu mendorong perusahaan tersebut untuk menghentikan operasinya di Laut Merah selama 48 jam.

16.  Komando pusat AS mengatakan helikopter-helikopter AS merespon dan menembaki kapal-kapal Houthi yang menyerang kapal Maersk, menenggelamkan tiga di antaranya dan menewaskan beberapa kru kapal.

17. Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan kepada menteri luar negeri Iran, bahwa Teheran ikut "bertanggung jawab untuk mencegah serangan-serangan ini, mengingat dukungan mereka kepada Houthi". 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement