REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Menjelang akhir tahun serangan Israel terus berlanjut di Jalur Gaza, dan belum menunjukkan akan berakhir. Sejumlah negara memutuskan membatalkan perayaan Tahun Baru demi solidaritas dengan apa yang terjadi di Gaza.
Dilansir laman The New Arab, menyusul perayaan Natal yang sepi di wilayah Palestina, Libanon, Irak dan Suriah juga mengikuti langkah serupa saat perayaan Tahun Baru.
Pada Kamis (29/12/2023), Pakistan menyatakan akan melarang perayaan Malam Tahun Baru untuk menunjukkan dukungan kepada warga Palestina di Gaza. Pemerintah Paksitan mendorong masyarakat untuk merayakan pergantian tahun dengan sederhana.
Sebuah kota di Uni Emirat Arab, Sharjah, juga melarang penyalaan kembang api pada malam Tahun Baru. Ini sebagai ekspresi tulus solidaritas kemanusiaan dengan saudara-saudara di Gaza.
Sementara itu, kampanye online Countdown 2 Casefire yang menuntut kembali diberlakukannya gencata senjata di Palestina diluncurkan. Peluncuran memanfaatkan popularitas perayaan Tahun Baru untuk membantu menghentikan serangan mematikan di Gaza.
Peluncuran kampanye ini terjadi di tengah pengeboman udara dan invasi darat Israel yang tiada henti di Gaza.