Senin 01 Jan 2024 15:10 WIB

DLH DKI: 130 Ton Sampah Terkumpul Selama Malam Perayaan Tahun Baru

Itu merupakan sampah terbanyak di malam perayaan tahun baru pascapandemi Covid-19.

Warga menyaksikan pertunjukan karnaval saat gelaran Car Free Night di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (31/12/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menyaksikan pertunjukan karnaval saat gelaran Car Free Night di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (31/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menyampaikan jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan Tahun Baru 2024 di seluruh wilayah Jakarta mencapai 130 ton.

"Tadi malam, sampah mencapai 130 ton dari seluruh Jakarta dan khusus dari sepanjang jalan Sudirman-Thamrin terkumpul 32 ton sampah," ujar Asep saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (1/1/2024).

Baca Juga

Pascapandemi Covid-19, kata dia melanjutkan, jumlah tersebut merupakan jumlah sampah terbesar di malam perayaan tahun baru. Sebelumnya, pada malam pergantian 2021 menuju 2022, jumlah sampah yang terkumpul adalah sebanyak 74 ton. Sementara itu, pada malam pergantian 2019 menuju 2020, jumlah sampah yang terkumpul tercatat mencapai 125 ton.

Untuk mengatasi persoalan sampah tersebut, DLH DKI Jakarta lantas menerjunkan sebanyak 3.180 petugas kebersihan. "Kami menerjunkan 3.180 petugas untuk menjaga kebersihan di lokasi-lokasi perayaan tahun baru di Jakarta. Petugas kebersihan dibagi menjadi 4 shift tanpa henti," kata Asep.

DLH DKI pun menargetkan sampah-sampah tersebut harus selesai ditangani pukul 04.00 WIB tadi. Asep mengapresiasi kerja keras seluruh petugas kebersihan dan petugas lainnya yang telah berhasil membersihkan sampah-sampah di titik keramaian perayaan tahun baru di Jakarta itu.

"Kami juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dengan DLH. PPSU, para petugas Satpol PP, Dishub (Dinas Perhubungan), Distamhut (Dinas Taman dan Hutan Kota). Semua bahu-membahu untuk membuat Jakarta kinclong lagi," ujar dia.

Asep menambahkan, sampah-sampah tersebut akan diangkut untuk diolah di tempat penampungan sampah (TPS) reduce, reuse, recycle atau (3R), yakni mengurangi, memanfaatkan kembali, dan mendaur ulang.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement