REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan gempa bumi yang terjadi di Sumedang akibat sesar lokal aktif. Namun, mereka belum dapat memastikan dari sesar yang mana.
"Untuk sementara ini kami belum bisa mengidentifikasi secara jelas ini (gempa) dari aktivitas sesar yang mana. Namun, bisa kita sampaikan ini dari aktivitas sesar lokal yang aktif," ucap Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu di Sumedang, Senin (1/1/2023).
Ia berharap rentetan gempa bumi sebanyak lima kali sudah menyeluruh. Sebab gempa utama terjadi dengan magnitudo 4,8. "Kalau dihat dari tren dua gempa susulan yanv meluruh kekuatannya, dua koma sekian. Mudah-mudahan sudah meluruh," kata dia.
Namun begitu, ia mengimbau masyarakat tetap waspada selama satu pekan ke depan. Sebab belum dapat diprediksi gempa susulan. "Satu pekan ke depan meningkatkan kewaspadaan terutama bangunan rumah yang sudah lima kali diguncang gempa sudah pasti struktur bangunannya bergeser," kata dia.
Pihaknya juga masih mengkaji terkait apakah gempa bumi terjadi akibat sesar Tanjungsari. "Perlu kajian ulang. Mudah-mudahan kita di lapangan bisa secepatnya ngambil data. Jadi bisa mengidentifikasi sesar apa," kata dia.