REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Takdir Allah SWT dalam hal jodoh pasti adil dan jika dihayati secara mendalam akan kita temukan bahwa tidak ada cacat sedikit pun dari takdir-takdirnya.
Pikiran kitalah yang gagal menafsirkannya atau karena kita yang tidak mengembalikan segala urusan kepada Allah SWT. Di antara bentuk keadilan Allah SWT, seperti pada ayat berikut:
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّييِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." (QS an-Nur [24]: 26).
Namun, tak semua keadilan Allah Yang Mahaadil dalam hal jodoh itu dapat kita ukur dengan ukuran selera keadilan kita yang bercampur keinginan dan kepentingan sepihak.
Di balik ujian dari pasangan yang berlawanan, ada hikmah yang menjadi rahasia Allah SWT, seperti yang terjadi pada Nabi Nuh dan Luth AS yang diuji dengan istri yang berkhianat terhadap ketauhidan yang dibawa oleh suami mereka.
Baca juga: Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar
Dalam kasus ini, Allah SWT hendak menguji ketauhidan dan prioritas cinta sang suami, memilih Allah ataukah istri mereka yang durhaka itu dan menjadi peringatan bagi sang Nabi bahwa tanpa seizin Allah SWT, istrinya pun tidak dapat diselamatkan dari siksa Allah SWT. Lain halnya dengan Asiyah yang diuji Allah SWT dengan suami yang durhaka.
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
"Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: 'Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim'." (QS at-Tahrim [66]: 11).
Dalam masalah ini, Allah SWT hendak meninggikan derajat Asiyah di surga sehingga menjadi rendah dan murahlah semua harta dan kemewahan Firaun di matanya, walau hal ini menjadi standar keberhasilan umumnya wanita dalam mencari jodoh. Wallahu a'lam bish shawab.