Senin 01 Jan 2024 23:27 WIB

Dosen Fisika Salah Tafsirkan Surat Al-Qariah, IKADI Jabar: Tidak Boleh Sembarangan

IKADI mengingatkan dai gunakan ilmu berbicara agama

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ketua Pengurus Wilayah Ormas Islam Ikatan Dai Indonesia (PW IKADI) Provinsi Jawa Barat, KH Arif Ramdani, mengingatkan dai gunakan ilmu berbicara agama
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Pengurus Wilayah Ormas Islam Ikatan Dai Indonesia (PW IKADI) Provinsi Jawa Barat, KH Arif Ramdani, mengingatkan dai gunakan ilmu berbicara agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Pengurus Wilayah Ormas Islam Ikatan Dai Indonesia (PW IKADI) Provinsi Jawa Barat, KH Arif Ramdani menanggapi ceramah dosen Fisika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Syaiful Karim yang salah dalam menafsirkan surat Al-Qariah. 

Dia mengatakan, seorang penceramah, dai atau mubaligh yang mendakwahkan Islam harus berdasarkan ilmu dan dalil-dalil yang bisa dipertanggungjawabkan. Sebagai narasumber dan publik figur yang menjadi rujukan umat, menurut dia, Syaiful Karim hendaknya tidak asal bicara.  

Baca Juga

"Kalau salah bicara, maka akan menyesatkan orang banyak. Tidak hanya menyesatkan diri sendiri tetapi menyesatkan umat yang mendengarkan ceramahnya. Apalagi menafsirkan Alquran, tidak boleh sembarangan, karena ada kaidah dan ilmu yang harus dipatuhi," ujar Ustadz Arif saat dihubungi Republika.co.id, Senin (1/1/2024).   

Sehingga, lanjut dia, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis: "Barangsiapa yang menafsirkan Alquran dengan pendapat pribadinya, maka neraka tempatnya."