Selasa 02 Jan 2024 10:13 WIB

Sedekah Tanpa Harta di Pagi Hari

Sedekah umumnya dipandang sebagai suatu pemberian dalam bentuk harta.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Kisah Nabi Muhammad dan Sedekah Satu Butir Gandum (ilustrasi)
Foto: pixnio
Kisah Nabi Muhammad dan Sedekah Satu Butir Gandum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sedekah umumnya dipandang sebagai suatu pemberian dalam bentuk harta atau uang. Tidak hanya itu, sedekah juga bisa dilakukan dalam bentuk yang lain. Misalnya sebagaimana riwayat hadits dari Abu Dzar RA.

Hadits yang dimaksud adalah yang diriwayatkan dari Abu Dzar RA. Nabi Muhammad SAW bersabda:

Baca Juga

عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى » أخرجه مسلم

"Pada setiap pagi, wajib bagi setiap anak Adam untuk bersedekah atas setiap persendian yang ada di tubuhnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap ajakan kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah. Semua itu tercukupi dengan dua rokaat (sholat) dhuha." (HR Muslim)

Hadits tersebut mengandung pesan bahwa sholat dhuha seperti sedekah yang diperuntukkan bagi tubuh, khususnya pada setiap persendian. Karena dalam tubuh manusia, ada 360 persendian, dan setiap persendian memerlukan sedekah sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.

Seorang Muslim yang melaksanakan ibadah sholat dhuha, maka ia akan dicukupkan Allah SWT. Hal tersebut didasarkan pada hadits qudsi berikut ini:

Dari Abu Darda' dan Abu Dzar, dari Rasulullah SAW yang meriwayatkan langsung dari Allah SWT, "Wahai anak Adam, rukuklah untuk-Ku sebanyak empat rakaat di awal hari (pagi), maka Aku akan cukupkan kebutuhanmu di sisa harimu." (HR Tirmidzi)

Terkait kapan rentang waktu pelaksanaan sholat Dhuha, Anggota Fatwa Dar Al-Ifta Mesir, Syekh Mahmud Syalabi menjelaskan, sholat dhuha pada waktunya dimulai dari 20 menit setelah matahari terbit hingga 10 menit sebelum sholat Dzuhur.

Ulama Al-Azhar, Yusri Gabr, juga menjelaskan, sholat Dhuha merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW yang waktunya dimulai sekitar 20 menit setelah matahari terbit (sempurna bulatannya) dan berakhir 30 menit sebelum tengah hari.

Dijelaskan pula dalam hadits bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Kerjakanlah sholat shubuh. Kemudian janganlah sholat ketika matahari sedang terbit sampai ia meninggi. Karena ia sedang terbit di antara dua tanduk setan. Dan ketika itulah orang-orang kafir sujud kepada matahari. Setelah ia meninggi, baru sholatlah. Karena sholat ketika itu dihadiri dan disaksikan (malaikat), sampai bayangan tombak mengecil." (HR Muslim)

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement