Selasa 02 Jan 2024 12:17 WIB

Resmikan Empat Terminal, Jokowi: Tingkatkan Konektivitas dan Atasi Kemacetan

Jokowi minta pembangunan terminal di wilayah lain memiliki standar yang sama.

Red: Friska Yolandha
Presiden Jokowi.
Foto: Dok. Kris - Biro Pers
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan empat terminal sekaligus, yakni Terminal Purworejo di Kabupaten Purworejo, Terminal Mendolo di Kabupaten Wonosobo, Terminal Purboyo di Kota Madiun, dan Terminal Patria di Kota Blitar. Jokowi pun mengapresiasi pembangunan empat terminal oleh Kementerian Perhubungan tersebut karena memberikan dukungan sarana dan prasarana transportasi serta meningkatkan konektivitas antardaerah.

"Tadi saya lihat ke dalam. Kalau dulu terminal bus image-nya adalah preman. Ini sudah hilang terminal bus adalah tempat pelayanan juga memberikan dukungan kepada peningkatan ekonomi UMKM harus semua terlibat di dalamnya," ujar Jokowi, Selasa (2/1/2024).

Baca Juga

Jokowi pun meminta agar pembangunan terminal yang baik dengan standar yang sama juga dilakukan di berbagai kota lainnya. Lebih lanjut, dalam sambutannya, Jokowi mendorong pembangunan transportasi massal di seluruh daerah, baik kota besar maupun kota kecil.

Menurutnya, saat ini kemacetan sudah terjadi di semua daerah, karena hampir semua masyarakat menggunakan kendaraan pribadinya. Jokowi pun menilai, transportasi massal menjadi solusi untuk mengatasi masalah kemacetan.

"Sekarang ini macet hampir ada di semua kota. Macet karena semua orang menggunakan kendaraan pribadi, mobil pribadi sepeda motor, yang sangat banyak sehingga keluhan-keluhan itu harus dijawab," kata Jokowi.

"Kota kecil pun sekarang sudah macet. Sehingga transportasi massal transportasi umum perlu terus didorong," lanjut dia.

Ia mengatakan, pembangunan transportasi massal seperti MRT, LRT, KRL, bahkan kereta cepat di Jakarta pun dinilai masih belum cukup untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi. Pemerintah, kata dia, terus mengebut membangun sarana dan prasarana transportasi massal di semua daerah.

"Ini kerja pemerintah kejar-kejaran dengan kemacetan di semua kota. Tidak mudah tetapi kita harus berani membangun sarana dan prasarana yang mendukung transportasi massal dan transportasi umum," ungkap Jokowi.

Jokowi pun mengakui pembangunan kereta cepat sendiri menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Namun jika pembangunan kereta cepat antarJawa ini sudah tersambung nantinya, maka sarana transportasi pendukung lainnya juga akan terbangun sehingga lebih terintegrasi.

"Misalnya pembangunan kereta cepat, tetapi pembangunan kereta antarJawa ini pada suatu saat kotanya akan tersambung menjadi aglomerasi yang mau tidak mau kalau transportasi masalnya tidak terbangun akan stuck macet. Dan itu bisa terjadi kalau itu tidak kita bangun," jelas Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement