Selasa 02 Jan 2024 13:20 WIB

Aplikasi Bubble di Dunia K-Pop Jadi Inspirasi Munculnya Akun X @aniesbubble?

SM Entertainment merupakan agensi pertama yang menggunakan Bubble.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Aplikasi Bubble mengubungkan artis Korea Selatan dengan penggemarnya.
Foto: Dok Dear U
Aplikasi Bubble mengubungkan artis Korea Selatan dengan penggemarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Sabtu (30/12/2023), sebagian warganet riuh begitu mendapati pendukung calon pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar membuat akun @aniesbubble di media sosial X yang dulunya bernama Twitter. Akun tersebut itu baru dibuat pada Sabtu (30/12/2023) seusai Anies live di TikTok.

Apa sebetulnya Bubble? Nama "bubble" yang disematkan di akun @aniesbubble aslinya berasal dari sebuah aplikasi yang kerap digunakan penggemar K-Pop untuk berinteraksi dengan idola mereka.

Baca Juga

Dikutip dari Inquirer Super, Selasa (2/1/2024), Dear U Bubble atau sederhananya Bubble adalah aplikasi seluler yang menawarkan obrolan daring antara para idola dan penggemarnya. Ini merupakan platform lain untuk interaksi parasosial, tetapi terasa paling intim dari semuanya.

Bubble dibuat oleh perusahaan perangkat lunak Dear U. Perusahaan ini berada di bawah SM Studios, anak perusahaan SM Entertainment.

Dear U juga telah membuat Lysn, aplikasi lain artis SM untuk komunikasi penggemar. Lysn memiliki agensi Bubble.

SM merupakan agensi pertama yang menggunakan layanan ini untuk Artis mereka di tahun 2020. Bubble diperluas ke perusahaan lain yang menampung artis-artis dari JYP, FNC, JellyFish, WM, Brand New Music, Play M, Top Media, RBW, Mystic Story, dan Cube Entertainment.

Tampilan dan nuansa kontennya sama meskipun agensinya berbeda. Namun, Lysn mempunyai keuntungan dalam menawarkan stiker-stiker gratis kepada para penggemar yang dapat mereka gunakan di ruang obrolan.

Antarmuka Bubble terlihat dan terasa seperti ruang obrolan atau chatroom. Aplikasi akan mengirimkan pemberitahuan ke ponsel pengguna seperti platform perpesanan biasa.

Ada opsi menerjemahkan Hangul ke dalam bahasa Inggris dan beberapa bahasa lainnya. Hanya saja, terjemahannya memang tidak sempurna.

Kekuatan untuk memilih terletak pada pengguna. Untuk mengakses ruang obrolan, tiket harus dibeli dari Store.

Tiket mulai dari Rp 61.127 per artis dan diskon minimal diberikan jika pengguna membeli lebih banyak. Jumlah obrolan tampaknya tidak banyak pada awalnya, tetapi akan bertambah dengan cepat jika pengguna berlangganan beberapa artis.

Tidak ada aturan tegas mengenai berapa banyak pesan yang dapat diterima seorang penggemar dari setiap anggota dalam sebulan. Contohnya, Felix dari grup Stray Kids terkenal karena mengirim spam kepada penggemarnya sehingga mereka membuat banyak konten TikTok tentang hal itu.

Felix bisa memenuhi ruang obrolannya dengan 350 pesan dan sejumlah foto swafoto dalam satu malam.  Idola populer lainnya juga cenderung mengirimkan rentetan pesan sekaligus.

Idola ini telah memigrasikan kontennya dari Instagram ke Bubble. Dia sudah sering menggunakan aplikasi ini sehingga anggota lain akan menggodanya ketika mereka menangkap dia di ponselnya selama Siaran Langsung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement