Selasa 02 Jan 2024 13:58 WIB

BPS: Kunjungan Wisnus 2023 Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

BPS mencatat 917,41 ribu kunjungan wisman ke Indonesia pada November 2023.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Sejumlah wisatawan membawa papan selancar saat berlibur di Pantai Kuta, Badung, Bali, (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Sejumlah wisatawan membawa papan selancar saat berlibur di Pantai Kuta, Badung, Bali, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 917,41 ribu kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada November 2023. Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan 805,26 ribu wisman masuk melalui pintu masuk utama seperti bandara, pelabuhan, dan pos lintas batas; serta 805,26 wisman masuk melalui pintu masuk perbatasan laut dan darat. 

"Jumlah kunjungan ini turun 6,24 persen secara bulanan tapi naik 30,17 persen secara tahunan," ujar Amalia saat konferensi pers rilis berita resmi statistik bertajuk "Potret Inflasi Indonesia selama 2023" di Jakarta, Selasa (2/12/2024).

 

Amalia menyampaikan secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman mencapai 10,4 juta orang hingga November 2023 atau meningkat meningkat 110,86 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar 5,8 juta wisman. 

 

"Meski lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, total kunjungan wisman hingga November 2023 masih lebih rendah pada 2019 atau sebelum pandemi tercatat 14,7 juta kunjungan wisman," ucap Amalia.

 

Amalia mengatakan wisman yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia (15,45 persen), Singapura (12,86 persen), dan Australia (12,76 persen). Untuk kunjungan wisman sepanjang Januari hingga November 2023 juga masih didominasi Malaysia sebesar 15,7 persen disusul Australia dengan 12,4 persen, Singapura dengan 11,6 persen.

 

"Rata-rata lama tinggal November 2023, wisman menghabiskan waktu 8,68 malam di Indonesia," sambung Amalia.

 

Amalia menyampaikan jumlah wisman tertinggi pada November masuk melalui pintu bandara Ngurah Rai, Bali sebanyak 396.238 orang atau 43,2 persen didominasi wisman dari Australia sebesar 26,4 persen. Kemudian, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten dengan 181.024 wisman atau 19,7 persen dan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam sebesar 100.294 wisman atau 10,9 persen. 

 

"Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Soekarno Hatta masing-masing meningkat sebesar 168,25 persen dan 119,19 persen," lanjut Amalia. 

 

Amalia mengatakan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada November 2023 mencapai 60,33 juta perjalanan. Jumlah ini turun 3,77 persen dibandingkan Oktober 2023 sebesar 62,70 juta perjalanan, namun meningkat 12,02 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu.

 

"Pada November 2023, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi asal dengan jumlah perjalanan wisnus tertinggi, sementara provinsi tujuan utama wisnus tercatat di Jawa Timur," lanjut dia. 

 

Amalia mengatakan sepanjang Januari-November 2023 tercatat 749,11 juta perjalanan wisnus. Angka tersebut meningkat 11,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan 14,84 persen lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi yakni Januari-November 2019.

 

"Selama lima tahun terakhir, jumlah perjalanan wisnus hingga November 2023 merupakan yang tertinggi dibandingkan periode yang sama pada 2019-2022," ucap dia.

 

Amalia mengatakan 74,25 persen perjalanan wisnus pada Januari-November 2023 dilakukan di Pulau Jawa. Amalia mencatat Jawa Timur menjadi daerah tujuan utama perjalanan wisnus tertinggi pada Januari-November 2023 dengan 24,98 persen yang didominasi Surabaya dengan 16,99 juta perjalanan wisnus dan Malang dengan 9,89 juta wisnus.

 

"Setelah Jawa Timur, ada Jawa Barat di posisi kedua dengan 18,57 persen, Jawa Tengah dengan 14,22 persen, DK Jakarta sebanyak 7,49 persen, Banten dengan 5,29 persen, dan Yogyakarta dengan 3,70 persen," sambung Amalia. 

 

Amalia mengatakan untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada November 2023 mencapai 56,72 persen atau naik 2,31 poin secara year-on-year dan naik 3.70 poin secara month-to-month. Di sisi lain, TPK hotel nonbintang mencapai 25,66 persen, naik 1,62 poin secara year-on-year dan naik 0,85 poin secara month-to-month. 

 

"Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami penurunan sebesar 0,07 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,63 hari," kata Amalia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement