REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kita tidak tahu bencana alam apa dan kapan hal tersebut terjadi. Maka dari itu, kita perlu mengetahui bagaimana cara bertahan dari bencana alam.
Salah satu contohnya, tsunami. Dilansir The Sun, Selasa (2/1/2024), ada sejumlah cara bertahan dari tsunami. Pertama, bersiap.
Jika Anda bepergian ke daerah yang dikenal sebagai titik panas tsunami, bersiaplah. Siapkan perlengkapan darurat dan mudah diakses jika terjadi kejadian.
Dalam perlengkapan darurat, Anda harus memiliki makanan, air, pakaian yang sesuai dengan iklim, dan jika mungkin, kotak P3K berukuran kecil. Namun penting bagi Anda untuk membawa barang ringan karena kita tidak pernah tahu kapan akan membutuhkannya dan berapa lama harus membawanya.
Kedua, ketahuilah bahwa bencana tersebut akan datang. Ada tiga tanda yang bisa digunakan untuk mengetahui datangnya tsunami, yaitu guncangan dan getaran di bawah kaki, airnya surut, dan mendengar suara gemuruh keras dari laut.
Penting juga bagi kita untuk waspada terhadap pengumuman dan peringatan apapun yang dibuat oleh otoritas-otoritas setempat. Banyak daerah rawan tsunami yang mempunyai sistem peringatan dini sehingga dapat memberikan peringatan.
Ketiga, evakuasi. Sangat penting bagi kita untuk mendengarkan panduan apa pun yang diberikan oleh pemerintah dan otoritas-otoritas lokal.
Jika mereka mengatakan untuk mengungsi, maka mengungsilah. Tinggalkan barang-barang yang tidak diperlukan dan menjauhlah dari zona bahaya.
Zona bahaya tsunami biasanya memiliki tanda-tanda yang mengarahkan warga ke tempat aman. Tsunami bukan ombak normal dan bahkan perenang terkuat pun tidak akan mampu menahannya di dalam air.
Bagi yang sudah berada di dalam air, peganglah sesuatu yang mengapung seperti batang pohon atau rakit. Jika Anda berada di dalam perahu, menghadap ke arah ombak dan menuju ke laut, menjauhlah sejauh mungkin dari pantai.
Keempat, pergilah ke tempat....