Selasa 02 Jan 2024 14:29 WIB

Sejauh Mana Pendapatan Ekonomi Pariwisata di Bali dari Timur Tengah?  

Jumlah wisatawan dari Timur Tengah ke Bali masih terhitung besar.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi ke Bali pada 2017 lalu.
Foto: Antara
Kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi ke Bali pada 2017 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Wisatawan Muslim baik dari lokal maupun mancanegara di Bali selama ini cukup besar, meski pendapatan tertinggi pariwisata di Bali masih didominasi Cina dan Australia. Lantas sejauh mana pendapatan ekonomi pariwisata di Bali dari Muslim?

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan, pendapatan ekonomi pariwisata di Bali dari wisatawan Muslim masih terbilang cukup besar. Bahkan, kata dia, beberapa negara Timur Tengah itu juga memiliki porsi yang cukup besar.

Baca Juga

“Masih cukup besar (dari wisatawan Muslim). Meskipun dilihat porsi yang paling besarnya sendiri kan berasal dari Cina dan Australia,” kata Andry saat dihubungi Republika, Selasa (2/1/2024).

Bahkan, kata Andry, kedua negara yang memberikan porsi pendapatan pariwisata terbesar di Bali seperti Cina dan Australia tidak ada persoalan yang berarti dengan cara berpakaian di Indonesia. Bahkan sejauh ini tidak ada yang terganggu dengan itu.