REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang meyakini dan percaya dengan istilah "karma". Karma biasanya dikaitkan dengan kepercayaan tentang balasan terhadap perbuatan seseorang.
Contohnya, seseorang melakukan perbuatan tercela, seperti menggoda suami/istri orang, maka bagi yang percaya karma bisa menganggap jika pelakunya mengalami nasib buruk bisa disebut sebagai karma. Namun, apakah istilah karma ada dalam agama Islam?
"Karma tidak ada dalam Islam, yang ada dalam agama Hindu, Buddha sana. Dalam Islam tidak ada karma. Jangan biasakan gunakan istilah karma karena itu bukan istilah dalam agama kita," kata Prof KH Yahya Zainul Ma'arif yang akrab disapa Buya Yahya dalam salah satu ceramahnya, dikutip dari Youtube Al-Bahjah Tv, Selasa (2/1/2024).
Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam Islam, jika ada orang melakukan perbuatan zalim maka akan mendapat hukuman dari Allah SWT. Namun, itu tidak disebut sebagai karma seperti yang dipercaya di agama lain yang kerap dikaitkan dengan inkarnasi, kalau baik dan sebagainya.
Menurut pimpinan Pondok Pesantren Al Bahjah di Cirebon, Jawa Barat itu, istilah "karma" kerap ada hubungannya dengan masalah akidah atau kehidupan setelah di dunia dan inkarnasi. Namun, umat Islam tidak ada urusannya dengan karma.
"Akan tetapi, yang kita harus yakini, setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan. Kebaikan dan keburukan akan dapat balasan. Kalau berbuat zolim, biarpun tidak kena balasan di dunia, di akhirat akan dituntut," ujar Buya Yahya.