Selasa 02 Jan 2024 15:12 WIB

TKN Prihatin Penganiayaan Terhadap Relawan Ganjar di Boyolali

TKN imbau aparat menindak tegas oknum yang diduga menganiaya relawan Ganjar

Rep: Febrian Fachri/ Red: Erdy Nasrul
Relawan Ganjar dan Mahfud.
Foto: Republika/Prayogi
Relawan Ganjar dan Mahfud.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Indonesia Maju, Afriansyah Noor, turut prihatin dengan kejadian penganiayaan oknum personel TNI terhadap relawan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di Boyolali Jawa Tengah pada Sabtu (30/12/2023) lalu. Afriansyah meminta semua pihak menahan diri untuk tidak memperkeruh suasana.

"Terhadap kejadian di Boyolali meninggalnya salah satu kader paslon atau tim paslon 03, kami sebagai TKN turut prihatin dan tentunya semua kejadian ini hendaknya semua pihak bisa menahan diri menahan emosi dan bisa menjaga stabilitas keamanan," kata Afriansyah, kepada Republika, Selasa (2/1/2023). 

Baca Juga

Afriansyah mengatakan sebagai manusia biasa, ia menilai masyarakat biasa dan juga aparat TNI Polri punya sifat dasar yang sabar, rasa marah dan khilaf. Sehingga ia tidak ingin kejadian di Boyolali merembet dan meluas kemana-mana.

"Semua pihak harus menahan diri tentunya oknum yang melakukan tindakan tak terpuji segera diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Afriansyah. 

Kasus penganiayaan relawan Ganjar ini sebelumnya viral di media sosial. Penganiayaan disebutkan dilakukan oleh oknum anggota TNI Yonif 408/Suhbrastha.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/12/2023) siang. Peristiwa itu terjadi di jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, depan Markas Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha. Sejumlah relawan itu usai mengikuti kampanye Capres Ganjar Pranowo, di Boyolali.

Akibat kejadian itu, sejumlah korban dilarikan ke RSUD Pandan Arang, Boyolali, untuk mendapatkan perawatan medis. Aksi penganiayaan secara bersama-sama itu terekam kamera CCTV.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement