Selasa 02 Jan 2024 17:43 WIB

Ni Luh Djelantik: Arya Wedakarna Harus Segera Minta Maaf!

Tokoh Bali Ni Luh Djelantik mendesak Arya Wedakarna minta maaf dan bertanggung jawab.

Aktivis Bali, Ni Luh Djelantik. Tokoh Bali Ni Luh Djelantik mendesak Arya Wedakarna minta maaf dan bertanggung jawab.
Foto: Instagram Ni Luh Djelantik
Aktivis Bali, Ni Luh Djelantik. Tokoh Bali Ni Luh Djelantik mendesak Arya Wedakarna minta maaf dan bertanggung jawab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viral video yang berisi ucapan kontroversial tokoh Bali, Arya Wedakarna terus bergulir. Hal ini terkait dengan ucapan Arya yang dinilai menghina agama Islam dalam video tersebut.

Bahkan pernyataan Arya ditentang tokoh Bali lainnya, Ni Luh Djelantik. Ni Luh juga meminta agar Arya mau meminta maaf dan bertanggung jawab terhadap pernyataannya tersebut.

Baca Juga

"Puluhan ribu komentar di berbagai platform mengkritik dan menyayangkan pernyataanmu. Bali dan rakyat Bali dihujat di mana-mana. Tak terhitung yang mengetag akun mbok Niluh. Mbok meminta agar kamu minta maaf dan mempertanggungjawabkan ucapanmu," kata Ni Luh dalam akun Instagram pribadinya, Selasa (2/1/2024).

Ni Luh menambahkan, jika Arya ingin frontliner di bandara memakai bunga dan bija, bisa disampaikan dengan padat dan jelas. Juga fokus pada kualitas pelayanan publik.

"Mengapa jadi melebar ke mana-mana menyinggung penutup kepala dan Middle East? Ngapain pakai kata kamu tinggal di Bali sementara cari makan? Kamu tahu kan kalau banyak orang Bali merantau ke luar Bali? Kamu paham kan banyak orang Bali tinggal dan kerja di Middle East?" kata Ni Luh.

Ni Luh juga menyinggung istri Bung Karno, Fatmawati yang berkerudung...

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement