Selasa 02 Jan 2024 20:53 WIB

Bencana Alam Azab atau Ujian untuk Orang yang Beriman? Ini Penjabaran Alquran

Allah SWT menimpakan ujian untuk semua kalangan.

Red: Nashih Nashrullah
Petugas polisi melakukan operasi pencarian di rumah yang hancur akibat gempa bumi di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang Selasa, (2/2/2024).
Foto: AP
Petugas polisi melakukan operasi pencarian di rumah yang hancur akibat gempa bumi di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang Selasa, (2/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-  Bila kita kembalikan kepada kehidupan kita sekarang ini, petaka atau musibah yang terjadi sering kali membuat kita takut dan menimbulkan kegelisahan yang berlebihan. Bahkan, melahirkan suatu penyakit yang membuat kita lupa bahwa itu semua terjadi karena izin dan kehendak Allah SWT. 

Musibah, apa pun bentuknya, itu adalah ujian bagi orang-orang beriman yang datang dari Allah. Sejauh mana seorang hamba mampu bersabar hidup pascaterjadinya bencana. Allah SWT berfirman dalam QS al-Baqarah [2]: 155: 

Baca Juga

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Sungguh kami (Allah) akan benar-benar menguji kamu dengan sesuatu yang berupa ketakutan dan kelaparan dan kekurangan dari harta benda, kehilangan jiwa (orang yang kamu sayang), dan buah-buahan dan kabar gembiralah bagi orang-orang yang sabar.” 

Namun, musibah ini tentunya berbeda bagi orang-orang yang ingkar dan kerap melakukan maksiat kepada Allah SWT. Musibah bagi mereka adalah teguran sekaligus azab sebagai wujud kezaliman yang telah mereka lakukan. Karena kefasikan itulah Allah SWT mengazab mereka. Hal ini dipertegas oleh firman Allah SWT dalam QS al-Isra [17]: 16. 

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا

“Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila merajalela dan melakukan kedurhakaan (di negeri itu), maka berlakulah perkataan (hukuman) kami, kemudian kami benar-benar binasakan negeri itu.” 

Cepat tanggap dalam menghadapi berbagai macam persoalan kehidupan adalah penting, apalagi jika itu berkaitan dengan musibah atau bencana yang menelan banyak korban.

Pada saat itulah nurani kita sebagai manusia dipanggil untuk berbagi dan ikut merasakan penderitaan saudara kita yang sedang dalam kesulitan. Tidak sekadar menonton pilunya tangisan mereka, tetapi kita mesti mampu membaca pesan yang tersirat di balik bencana. 

Membaca bencana bagi rakyat adalah kesiapan untuk saling berbagi mengurangi penderitaan yang ada. Membaca bencana oleh para pemuka agama adalah menghibur mereka dari kesedihan. 

Sedangkan, membaca bencana bagi seorang pemimpin adalah sejauh mana ia mampu membangun dan menyediakan tempat yang layak bagi para korban, mencegah terjadinya banyak korban dengan evakuasi sedini mungkin. Wallahu a’lam.  

photo
Infografis Belajar Menghadapi Cobaan dari Nabi Muhammad - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement