REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah menyatakan tidak ada pelanggaran terkait netralitas yang dilakukan Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana saat menyambut Prabowo Subianto di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, beberapa waktu lalu.
"Dari hasil penelusuran yang kami lakukan, sementara tidak ada dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh Pj. Gubernur Jateng sehingga dari hasil pleno kami memutuskan untuk dihentikan dan tidak dijadikan temuan," kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jateng Achmad Husein di Semarang, Selasa.
Menurut dia, Bawaslu Jateng sebelumnya telah melakukan penelusuran dan meminta keterangan langsung dari Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana pada 28 Desember 2023.
Ia menjelaskan Bawaslu menemukan beberapa fakta bahwa Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana menyambut Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, bukan sebagai calon presiden nomor urut 2.
"Jadi, karena tugas kepala daerah salah satunya adalah menyambut kunjungan dari pejabat nasional. Karena waktu itu info yang hadir adalah Menteri Pertahanan dan tidak tahu bahwa di situ ada TKN atau apa pun yang ada di situ, maka Pak Pj (Nana Sudjana) waktu itu datang," jelas Husein.
Oleh karena itu, Bawaslu Jateng memutuskan melalui rapat pleno bahwa tidak ditemukan sama sekali dan tidak ada unsur pelanggaran pemilu apa pun berdasarkan penelusuran serta fakta-fakta yang ada.
Dalam rekaman video yang beredar, Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana terlihat berdiri di antara tim Prabowo Subianto, seperti Ketua Tim Kampanye Daerah Jateng Prabowo-Gibran, Kukrit Suryo Wicaksono, termasuk petinggi Partai Gerindra, yakni Sekjen Ahmad Muzani dan Andre Rosiade yang merupakan anggota Dewan Pembina.
Diketahui lokasi penyambutan yang terekam video itu adalah Lanumad Ahmad Yani Semarang pada Sabtu, 9 Desember 2023.
Saat itu di Stadion Jatidiri Semarang digelar acara HUT Ke-9 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dihadiri sejumlah tokoh, seperti Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang merupakan putra Presiden Joko Widodo dan juga capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.