Rabu 03 Jan 2024 00:30 WIB

Hasto Sebut Prabowo tak Bisa Blusukan

Hasto sebut blusukan adalah media seorang pemimpin dengar masukan rakyat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan terkait kunjungan Prabowo Subianto ke Cilincing, Jakarta.

Dari kunjungannya tersebut semakin memperkuat pandangan bahwa Prabowo bukanlah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang gemar blusukan ke masyarakat.

Baca Juga

"Karena yang memang bisa blusukan adalah Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Pak Prabowo kan tidak bisa blusukan," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Menurutnya, blusukan adalah salah satu media pemimpin untuk mendengarkan langsung aspirasi dan keluhan masyarakat. "Jadi akhirnya rakyat bisa melihat bagi Republik ini, pemimpin nasional yang bergerak cepat yang bisa blusukan itu Pak Jokowi dan Pak Ganjar, Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Dan blusukan itu tidak bisa diwakilkan," ujar Hasto.

"Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat," sambungnya.

Ia juga mengomentari kunjungan kerja Jokowi yang dianggap membuntuti kampanye dari Ganjar. PDIP sendiri tak mempermasalahkan hal tersebut, dan justru memandang hal tersebut sebagai bagian dari blusukan yang diajarkan oleh partai.

"Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, 'Ya itu bagus'," ujar Hasto.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran buka suara soal tudingan Prabowo melakukan blusukan settingan saat mengunjungi Cilincing, Jakarta, pada 30 Desember 2023. Tudingan tersebut hadir karena kedatangannya saat itu tanpa pengawalan sama sekali.

Dalam blusukan itu, Prabowo terlihat hanya ditemani oleh ajudannya, yakni Mayor Teddy Indra Wijaya. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Grace Natalie mengaku tidak mengerti maksud tudingan settingan blusukan tersebut.

Menurutnya, wajar saja jika Prabowo memberikan kabar kepada petugas keamanan setempat ingin datang blusukan ke Cilincing. Hal itu untuk memastikan keamanan di lokasi hingga rute blusukannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement