REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengaku merasa kehilangan dengan berpulangnya Rizal Ramli. Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu menilai sosok mendiang sebagai tokoh ekonomi Indonesia yang pemberani dan konsisten dengan gagasan-gagasannya.
"Kepergian Pak Rizal Ramli ini sangat mengejutkan bagi saya," begitu kata Hendrawan saat ditemui di rumah duka di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (2/1/2024) malam. Hendrawan mengatakan, masih sempat berdiskusi dan membicarakan soal-soal ekonomi bersama Rizal sepanjang 2023.
Bahkan, kata Hendrawan, periode Maret sampai November 2023, ia masih saling tukar informasi dan pesan melalui pesan WhatsApp. Kata Hendrawan, sepanjang perkenalannya dengan Rizal, pun masih menunjukkan konsistensi atas gagasan, maupun kritik yang kerap disampaikan almarhum terhadap pemerintahan.
"Beliau selalu berani menyampaikan pendapat dan gagasan-gagasan yang orisinal dan konsisten," sambung Hendrawan. Dan latar belakang Rizal yang memang aktivis kawakan, kata Hendrawan membuat almarhum tak pernah takut untuk membangun kondisi Indonesia yang lebih baik. "Itu sebabnya, bukan hanya saya, saya rasa bangsa Indonesia, juga turut merasa kehilangan atas kepulangan seorang Rizal Ramli," kata Hendrawan.
Rizal Ramli, tutup usia pada Selasa (2/1/2024) malam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat. Rizal wafat dalam usia 69 tahun. Rizal Ramli, adalah salah-satu ekonom senior yang dimiliki Indonesia. Kiprahnya di pemerintahan sudah sejak 2000 ketika dipercaya oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk membenahi Badan Urusan Logistik (Bulog). Pada 2001, Presiden Gus Dur juga mengamanahkan Rizal Ramli untuk mendaji Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, dan juga pernah mengisi pos jabatan Menteri Keuangan.
Di era pemerintahan Presiden Jokowi, pada 2015, pernah dipercaya sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia. Namun posisinya itu tak bertahan lama karena pada 2016, presiden melakukan resafel kabinet. Sejak itu Rizal Ramli, berada di barisan kelompok oposisi pemerintahan yang kerap memberikan kritik keras dan tajam tentang situasi politik, maupun kondisi ekonomi di Indonesia.
Kiprah Rizal Ramli di internasional pun pernah mendapuknya sebagai penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Kiprah aktivisme Rizal Ramli, pun dimulai sejak dia menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) 1976-1978.