Rabu 03 Jan 2024 11:52 WIB

BMKG Sebut Jumlah Titik Panas di Kaltim Turun Signifikan

Masyarakat diminta bantu mencegah kebakaran hutan dan lahan di Kaltim.

Red: Qommarria Rostanti
Petugas melakukan pembasahan di lokasi kebakaran lahan gambut di Kalimantan Timur (ilustrasi). BMKG menyebut titik panas di Kalimantan Timur turun signifikan.
Foto: Antara/Jessica Wuysang
Petugas melakukan pembasahan di lokasi kebakaran lahan gambut di Kalimantan Timur (ilustrasi). BMKG menyebut titik panas di Kalimantan Timur turun signifikan.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya penurunan jumlah titik panas cukup signifikan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Semula, ada 32 titik pada Senin (1/2/2024) kemudian menjadi empat titik pada Selasa (2/2/2024).

"Sebanyak empat titik panas ini terpantau sepanjang Selasa (2/1/2024), mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Rabu (3/1/2024).

Baca Juga

Informasi sebaran titik panas ini sudah disampaikan ke pihak terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut. Saat ini sudah masuk musim hujan, namun masih ada sejumlah kawasan yang tidak terjadi hujan dalam beberapa hari yang menyebabkan daun dan ranting mengering, sehingga mudah terbakar.

Untuk itu, ia mengimbau kepada semua pihak tetap waspada dan sama-sama mencegah adanya penambahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran di hutan maupun lahan. Dia menyampaikan sebelumnya yang terdeteksi 32 titik panas tersebut tersebar di tiga kabupaten di Kaltim, yakni Kabupaten Paser satu titik, Kutai Timur 28 titik dan Kutai Kartanegara tiga titik.