Rabu 03 Jan 2024 16:15 WIB

Korea Selatan Luncurkan Visa Khusus untuk Penggemar K-Pop

Visa Hallyu alias visa pelatihan K-culture diperuntukkan bagi siapa?

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Korea Selatan akan memberikan visa Hallyu,
Foto: AP/Lee Jin-man
Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Korea Selatan akan memberikan visa Hallyu,

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan mengumumkan akan meluncurkan visa baru khusus bagi peminat budaya Korea Selatan alias penggemar K-Pop. Visa Hallyu atau juga disebut "visa pelatihan K-culture" akan memungkinkan warga non-Korea yang mendaftar di akademi seni pertunjukan lokal untuk tinggal di negara tersebut hingga dua tahun.

Hallyu, yang diterjemahkan menjadi "Gelombang Korea", mengacu pada popularitas global yang sangat besar dari ekonomi budaya Korea Selatan. Ini terkait meluasnya budaya K-pop melalui musik, film, dan media artistik lainnya.

Baca Juga

"Rencana bisnis Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan menyebut seni sebagai pendorong K-culture untuk generasi berikutnya," demikian laporan seperti dikutip dari laman Forbes, Rabu (3/1/2024).

Dijelaskan bahwa dukungan terhadap seniman dan penulis muda sebagai salah satu dari enam strategi utama untuk memikat lebih banyak pengunjung. Selain itu, negara tersebut berencana meluncurkan K Tourism Road Show di negara-negara seperti AS dan Swedia tahun ini.

Persyaratan khusus untuk visa K-culture belum diungkapkan, namun rinciannya diharapkan tersedia pada paruh kedua tahun 2024. Dari sudut pandang pariwisata, memupuk hubungan dengan para penggemar K-pop dan K-drama ini sinilai bisa sangat bermanfaat secara finansial.

Industri K-pop senilai 10 miliar dolar AS telah menjadi sangat penting bagi perekonomian Korea Selatan. Produk Domestik Bruto negara tersebut terpukul tahun lalu setelah raksasa musik BTS mengumumkan akan mengambil istirahat sementara para anggotanya menjalani wajib militer dan mengeksplorasi karier solo.

Sementara itu, setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19, industri pariwisata Korea Selatan kembali menjadi penggerak perekonomian yang signifikan. Laporan terbaru dari Dewan Perjalanan & Pariwisata Dunia memperkirakan bahwa sektor pariwisata di negara ini akan tumbuh rata-rata sebesar 4,8 persen per tahun hingga tahun 2032.

Hal itu jauh melampaui proyeksi tingkat pertumbuhan perekonomian nasional secara keseluruhan sebesar 1,8 persen. Hiburan K-pop telah menjadi faktor yang paling banyak mendorong turis untuk mengunjungi negara tersebut, menurut sebuah laporan yang dirilis pada bulan Oktober oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Korea Selatan.

Selama tiga tahun, para peneliti melacak penyebutan budaya Korea di media sosial dan daring di 20 negara teratas yang mendorong pariwisata inbound.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement