Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, Rabu, (3/1/2024). (FOTO : EPA-EFE/JIJI PRESS )
Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, Rabu, (3/1/2024). (FOTO : EPA-EFE/JIJI PRESS )
Orang-orang berjalan di tengah sisa-sisa bangunan yang terbakar akibat kebakaran yang terjadi setelah gempa bumi kuat di Wajima, Jepang tengah, Rabu, (3/1/2024). (FOTO : EPA-EFE/JIJI PRESS )
Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, Rabu, (3/1/2024). (FOTO : EPA-EFE/JIJI PRESS )
epa11054269 The morning market burnt out by fires which followed a strong earthquake in Wajima, central Japan, 03 January 2024. The Ishikawa Prefecture Government has announced 62 people were killed by the magnitude 7 earthquake (the USGS listed the magnitude as 7.5) which occured on 01 January. About 33,000 residents in Ishikawa Prefecture have evacuated to 355 makeshift evacuation centers. According to Hokuriku Electric Power Company, about 33,900 homes lose electricity power in the prefecture. EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN OUT EDITORIAL USE ONLY/ (FOTO : EPA-EFE/JIJI PRESS )
Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat mencari rumah yang runtuh akibat gempa bumi dahsyat di Suzu, Prefektur Ishikawa, Rabu, (3/1/2024). (FOTO : AP Photo/Hiro Komae)
Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat menarik jenazah, dalam kain biru, yang ditemukan dari rumah runtuh akibat gempa bumi dahsyat di Suzu, Prefektur Ishikawa Rabu, (3/1/2024). (FOTO : AP Photo/Hiro Komae)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, WAJIMA. -- Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di Kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, Rabu (3/1/2024).
Tim penyelamat berlomba dengan waktu seiring pihak berwenang mengingatkan adanya hujan lebat, tanah longsor, dan gempa susulan berulang yang bisa menghambat upaya pencarian.
Diketahui, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan hujan lebat di wilayah tersebut akan meningkatkan risiko tanah longsor. Hingga Rabu (3/1/2024), korban gempa telah mencapai 62 orang dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan pihaknya telah menambah jumlah personel dan anjing penyelamat untuk mempercepat pencarian korban gempa. Pemerintah pusat saat ini memberikan bantuan ke wilayah yang paling terkena dampak di Semenanjung Noto.
Karena jalanan hampir tidak dapat dilalui, bantuan itu dikirim menggunakan kapal.
sumber : EPA, AP Photo
Advertisement