REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pejabat Ukraina mengatakan, dua kota terbesar di negara itu dihujani rudal Rusia. Serangan itu menewaskan lima orang dan melukai 130 lainnya. Serangan digelar saat perang memasuki tahun kedua dan Kremlin meningkatkan pengeboman selama musim dingin.
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valerii Zaluzhnyi mengatakan, pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 10 rudal Rusia yang dapat terbang 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan sekitar 100 rudal dari jenis lainnya.
Namun banyak rudal yang menembus pertahanan Kiev dan Kharkiv. Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan di Kiev serangan rudal Rusia menewaskan empat orang dan melukai 70 lainnya.
Sementara menewaskan satu orang dan melukai 60 orang di Kharkiv. Juru bicara angkatan udara Ukraina, Yurii Ihnat mengatakan Rusia menggunakan rudal balistik Kh-47M2 Kinzhal jarang digunakan karena harganya mahal dan persediaannya terbatas. Dalam serangan Selasa (2/1/2024) kemarin, Rusia meluncurkan rudal terbanyak yang ditembakkan dalam satu serangan sejak perang dimulai.
Rusia mulai menggelar serangan masif terbarunya pada Jumat (29/12/2023) dalam serangan tunggal terbesar ke Ukraina. Setelah pertempuran di perbatasan sepanjang 1.000 kilometer sempat mereda. Pertempuran kembali membara selama musim dingin. Sekitar 41 warga sipil tewas sejak pekan lalu.
Dua orang tewas dalam serangan yang menghancurkan apartemen sembilan lantai di Kiev. Inna Luhina, 48 tahun, sedang bersiap-siap untuk bekerja ketika ledakan menghancurkan jendelanya dan ia dan anggota keluarga lainnya, termasuk ibunya yang berusia 80 tahun, tertimpa pecahan kaca yang beterbangan.
Lebih dari 100 orang yang selamat berkumpul di sekolah yang jadikan sebagai tempat penampungan sementara. Salah satu penghuni gedung lainnya, Iryna Dzyhil mengatakan ledakan itu membuat ia dan suaminya terlempar dari kursi mereka, dan kebakaran membuat mereka terjebak di lantai atas sampai tim penyelamat mengeluarkan mereka melalui atap.
"Mereka (Rusia) mengatakan mereka hanya menyerang target militer, tetapi mereka menyerang orang-orang, membunuh anak-anak dan orang-orang yang kami cintai," kata Dzyhil.
Di media sosial X Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia menembakkan hampir 100 rudal dari berbagai jenis dalam serangan tersebut. Ia mengklaim Ukraina menembak jatuh sekitar 70 rudal hampir semuanya di wilayah Kiev.
Ia juga mencatat sistem pertahanan udara yang dipasok Barat seperti Patriot dan NASAMS menyelamatkan ratusan nyawa. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka meluncurkan serangan rudal dan pesawat drone ke fasilitas industri militer di dalam dan sekitar Kiev.
Kementerian menambahkan gudang penyimpanan rudal amunisi dari Barat juga menjadi sasaran. "Tujuan serangan tercapai, semua target mengenai sasaran," kata Kementerian.