REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mengeklaim mampu mereduksi emisi hingga 1,05 juta ton CO2 dan memproduksi energi bersih 1,04 terawatt hour (TWh) selama 2023. Hasil itu diperoleh melalui pemanfaatan biomassa dalam teknologi co-firing pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN terus mengembangkan teknologi dalam menjawab tantangan zaman. Dikembangkan sejak 2021, saat ini substitusi batu bara dengan biomassa tak hanya mampu mengurangi emisi karbon, namun juga menggerakkan ekonomi kerakyatan.
"Teknologi co-firing merupakan sebuah terobosan dalam transisi energi di Tanah Air, sebab dengan teknologi ini, banyak manfaat yang didapatkan, selain pengurangan emisi juga akan mengurangi penggunaan energi fosil," kata Darmawan.
Menurutnya, co-firing tidak hanya menghasilkan listrik andal, namun tetap murah bagi masyarakat. Lebih dari itu, co-firing juga mendorong perekonomian kerakyatan lewat keterlibatan langsung masyarakat dalam pengembangan biomassa.