Rabu 03 Jan 2024 19:38 WIB

KBRI Tokyo Pastikan tidak Ada WNI Terdampak oleh Insiden Tabrakan Pesawat Jepang

Media Jepang memberitakan sebanyak 367 penumpang dan 12 kru JAL berhasil dievakuasi.

Pesawat Japan Airlines masih berada di landasan Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada 02 Januari 2024.
Foto: EPA-EFE/JIJI PRESS
Pesawat Japan Airlines masih berada di landasan Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, setelah bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada 02 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memastikan tidak terdapat warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak langsung dalam insiden pesawat Japan Airlines (JAL 516 Airbus A350) dengan Pesawat Japan Coast Guard (JCG) di Bandara Haneda, Tokyo, Selasa (2/1/2024). Informasi ini diperoleh setelah KBRI Tokyo berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan JAL, otoritas Bandara Haneda dan pihak Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang. 

''KBRI Tokyo juga mendapatkan informasi tidak ada WNI yang mengalami hambatan penerbangan di Bandara Haneda,'' kata Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi, dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/1/2024).

Pesawat JAL 516 Airbus A350 dari New Chitose Sapporo terbakar setelah mendarat di landasan pacu Bandara Haneda pada Selasa sekitar pukul 17.55 waktu setempat. Sebelum terbakar, pesawat bertabrakan dengan pesawat Japan Coast Guard (JCG).

Media Jepang memberitakan sebanyak 367 penumpang dan 12 kru JAL berhasil dievakuasi. Sementara, kapten pesawat JCG dilaporkan terluka dan lima awaknya meninggal dunia.

Seluruh penumpang JAL yang berjumlah 367 orang dan 12 kru berhasil dievakuasi dengan selamat sebelum pesawat terbakar di landasan pacu. Terdapat 14 orang penumpang mengalami luka ringan dan lima orang anggota JCG tewas akibat kecelakaan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement