REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), Anggawira, mengatakan banyak keuntungan bagi Indonesia jika pemilihan presiden (Pilpres) berlangsung dalam satu putaran. Pertama, dari segi perekonomian, pemerintah dapat menghemat anggaran negara sebesar Rp 17 triliun untuk KPU dan Rp10 triliun untuk pendukung keamanan serta biaya-biaya lainnya.
Keuntungan ekonomi lainnya adalah dapat mencegah instabilitas politik dan kemandekan ekonomi, terutama dalam hal investasi.
"Tentunya ada banyak keuntungan dari pelaksanaan Pilpres dalam satu putaran. Selain dari aspek fiskal yang saya sebut, manfaat lainnya adalah menghindari ketegangan ideologis yang dapat mempolitisasi agama," kata Anggawira dalam keterangan tertulis, Rabu (3/1/2024).
Dengan berbagai keuntungan tersebut, ditambah keyakinan Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres 2024, Anggawira meyakini program pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat segera dilanjutkan sehingga menciptakan kontinuitas dalam perekonomian dan pembangunan nasional.
Meski demkian, Anggawira menyadari bahwa semua paslon menginginkan kemenangan satu putaran. Tapi iya percaya bahwa Prabowo-Gibran sebagai opsi capres-cawapres yang paling realistis untuk mewujudkan menang satu putaran.
"Menurut data-data elektabilitas yang dilakukan sejumlah lembaga survei bahwa Prabowo-Gibran merupakan pasangan yang realistis untuk meraih kemenangan dalam satu putaran," ujar Anggawira mengakhiri.
Berdasarkan data, dalam tiga survei terakhir yang dirilis pada Desember kemarin, Prabowo-Gibran selalu unggul di atas 40% dari dua pasangan capres-cawapres lainnya. Pertama, pada hasil survei LSI Denny JA misalnya, Prabowo-Gibran mendapat 43,3 persen suara. Kedua, hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mencatatkan Prabowo-Gibran dengan raihan 43,7 persen suara. Terakhir, hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan Prabowo-Gibran meraih 46,7 persen suara.