Kamis 04 Jan 2024 10:10 WIB

Tafsir Surat Hud ayat 6: Allah Menjamin Rezeki Setiap Makhluk

Semua makhluk Allah diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rezeki.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Infografis Tiga Hal yang Mendatangkan Rezeki. Ilustrasi harta
Foto: Republika.co.id
Infografis Tiga Hal yang Mendatangkan Rezeki. Ilustrasi harta

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Allah SWT tidak pernah mengingkari janji, termasuk dalam perkara memberikan kepastian rezeki kepada setiap makhluk-Nya. Namun bagaimana rezeki itu datang, bukan berarti ia langsung turun 'jeger' dari langit. 

Allah berfirman dalam Alquran Surat Hud ayat 6:

Baca Juga

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

"Wa mā min dābbatin fil-arḍi illā ‘alallāhi rizquhā wa ya‘lamu mustaqarrahā wa mustauda‘ahā, kullun fī kitābim mubīn(in)."

Yang artinya, "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya.350) Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)."

Dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan mengenai ayat ini. Yakni binatang-binatang yang melata, yang hidup di bumi yang meliputi binatang yang merayap, merangkak, atau pun yang berjalan dengan kedua kakinya, semuanya dijamin rezekinya oleh Allah. 

Binatang-binatang itu diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rezekinya sesuai dengan fitrah kejadiannya, semuanya diatur Allah dengan hikmat dan kebijaksanaan-Nya sehingga selalu ada keserasian. Jika tidak diatur demikian, mungkin pada suatu saat ada binatang yang berkembang-biak terlalu cepat, sehingga mengancam kelangsungan hidup binatang-binatang yang lain, atau ada yang mati terlalu banyak, sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan. 

Jika ada sebagian binatang memangsa binatang lainnya, hal itu adalah dalam rangka keseimbangan alam, sehingga kehidupan yang harmonis selalu dapat dipertahankan.

Allah mengetahui tempat berdiam binatang-binatang itu dan tempat persembunyiannya, bahkan ketika masih berada dalam perut induknya. Pada kedua tempat itu, Allah senantiasa menjamin rezekinya dan semua itu telah tercatat dan diatur serapi-rapinya di Lauhul Mahfuz yang berisi semua perencanaan dan pelaksanaan dari seluruh ciptaan Allah secara menyeluruh dan sempurna.

Begitu pun dengan rezeki setiap manusia, Allah telah menjamin kepastiannya. Karena ayat tersebut menekankan bahwa tidak satu pun makhluk bergerak dan bernyawa, yang melata, merayap atau berjalan di muka bumi ini melainkan semuanya telah dijamin Allah rezekinya. 

Semua makhluk Allah diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rezeki sesuai dengan fitrah kejadiannya. Sebab Allah mengetahui tempat kediamanya ketika hidup di dunia dan mengetahui pula tempat penyimpanannya setelah mati. Semua itu sudah tertulis dan diatur serapi-rapinya dalam Kitab yang nyata, yaitu Lauhul Mahfuz, perihal perencanaan dan pelaksanaan dari seluruh ciptaan Allah secara menyeluruh dan sempurna. Asalkan, manusia senantiasa berikhtiar mencari rezeki Allah. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement