Kamis 04 Jan 2024 10:15 WIB

Penjualan Mobil Listrik China BYD Melesat Tajam Pepet Tesla

Sepanjang tahun, penjualan kendaraan listrik BYD naik 73 persen pada tahun 2023

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Tampilan Han EV sedan buatan BYD saat acara pameran Auto Shanghai 2023.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Tampilan Han EV sedan buatan BYD saat acara pameran Auto Shanghai 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen kendaraan listrik asal Cina, Build Your Dreams (BYD) hampir membalap Tesla pionir yang sudah lama memimpin pasar penjualan mobil listrik global. Dalam tiga bulan terakhir, BYD mengklaim telah mendistribusikan sebanyak 1,6 juta mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) dan 1,4 juta jenis plug-in hybrid (PHEV).

Sementara pabrikan otomotif asal Amerika Serikat, Tesla menyebut sukses produksi 1,8 juta unit hanya mobil listrik, atau tak mencapai target 2 juta unit seperti CEO Elon Musk inginkan.

Baca Juga

“Ini merupakan peristiwa penting yang diharapkan, mengingat pangsa Cina di pasar kendaraan listrik global dan posisi BYD di pasar domestik,” kata Direktur Riset perusahaan Cina di Fitch Ratings Jin Yang dikutip dari AP, Kamis (4/1/2023).

Tesla memang masih mempertahankan posisi teratas sepanjang tahun 2023, tetapi penjualan BYD meroket karena booming kendaraan listrik yang didorong pemerintah di Cina. Bangkitnya BYD dan pembuat kendaraan listrik Cina lainnya merupakan tantangan tidak hanya bagi Tesla tetapi juga bagi para pembuat mobil besar dunia.

Pesaing dari Cina ini memasuki Eropa, Asia Tenggara, dan pasar luar negeri lainnya dengan pilihan yang relatif terjangkau bagi pengemudi yang ingin ramah lingkungan.

Pemotongan harga yang agresif membantu Tesla mengalahkan perkiraan analis untuk penjualan pada kuartal Oktober hingga Desember, namun ternyata BYD bahkan lebih baik lagi. Pabrikan Cina itu menjual 526.409 mobil listrik dalam periode tiga bulan, melampaui 484.507 unit Tesla.

Sekretaris jenderal Asosiasi Mobil Penumpang Cina Cui Dongshu mengatakan, hasil ini didorong oleh lonjakan penjualan kendaraan listrik kecil dan berbiaya rendah seperti model Seagull dan Dolphin, kata Cui Dongshu. Menurutnya, pertumbuhan kendaraan kecil ini masih harus dilihat lagi apakah dapat mempertahankan tren tersebut.

Pada Senin (1/1/2024) kemarin, BYD mengatakan ke Bursa Efek Hongkong bahwa sepanjang tahun, penjualan kendaraan listrik BYD naik 73 persen pada tahun 2023 menjadi hampir 1,6 juta kendaraan. Jumlah tersebut masih jauh dari Tesla, yang keesokan harinya mengumumkan bahwa penjualan tahunannya naik 38 persen menjadi 1,8 juta mobil.

BYD memang membuat inovasi yang berbeda dengan Tesla yakni membuat kendaraan hybrid. Sebanyak 1,4 juta mobil hibrida, BYD jauh melampaui pesaingnya dari Amerika pada tahun 2023 dengan penjualan 3 juta mobil penumpang.

Subsidi Cina untuk kendaraan listrik telah dihapuskan secara bertahap pada awal tahun ini, namun perang harga yang sengit di antara produsen kendaraan termasuk BYD dan Tesla telah membuat penjualan tetap tinggi. Cina adalah pasar dan basis produksi utama bagi Tesla, yang mengekspor mobil ke Eropa dari Cina.

Pertumbuhan BYD yang pesat pun terjadi di negerinya sendiri, BYD mendapat manfaat dari besarnya pasar Cina dan kebijakan pemerintah untuk mendorong industri kendaraan listrik. Ini menyaingi Tesla dalam hal ukuran namun belum terjangkau.

“Sebagian besar kendaraan listrik BYD dijual di Tiongkok meskipun penjualannya tumbuh pesat di luar negeri, sedangkan Tesla sudah menjadi pemain global,” kata Yang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement