Kamis 04 Jan 2024 12:36 WIB

Airbus Kirim Teknisi untuk Bantu Investigasi Kecelakaan Pesawat Japan Airlines

Pesawat Airbus A350 dikirim ke Japan Airlines pada 10 November 2021.

Penyidik ??polisi berkumpul di samping puing-puing pesawat Japan Airlines yang terbakar di bandara Haneda pada Kamis, 4 Januari 2024, di Tokyo, Jepang. Transkrip komunikasi antara pengatur lalu lintas dan dua pesawat yang bertabrakan dan terbakar di Bandara Haneda Tokyo menunjukkan bahwa hanya penerbangan penumpang Japan Airlines yang lebih besar yang diberi izin untuk menggunakan landasan tempat pesawat penjaga pantai bersiap lepas landas.
Foto: Kyodo News via AP
Penyidik ??polisi berkumpul di samping puing-puing pesawat Japan Airlines yang terbakar di bandara Haneda pada Kamis, 4 Januari 2024, di Tokyo, Jepang. Transkrip komunikasi antara pengatur lalu lintas dan dua pesawat yang bertabrakan dan terbakar di Bandara Haneda Tokyo menunjukkan bahwa hanya penerbangan penumpang Japan Airlines yang lebih besar yang diberi izin untuk menggunakan landasan tempat pesawat penjaga pantai bersiap lepas landas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pembuat pesawat Airbus mengungkapkan rasa duka cita terhadap kecelakaan pesawat yang menimpa Japan Airlines di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa (2/4/2023). Airbus pun akan mengirimkan utusannya untuk bergabung dalam tim investigasi penyebab kecelakaan pesawat.

"Airbus dengan menyesal mengonfirmasi bahwa sebuah A350-900 yang dioperasikan oleh Japan Airlines terlibat dalam kecelakaan selama penerbangan JAL516 dari Bandara New Chitose Sapporo ke Bandara Internasional Haneda tak lama setelah pukul 17.47 (waktu setempat) pada 02 Januari 2024. Seluruh 367 penumpang dan 12 awak anggota di dalam pesawat mengevakuasi pesawat," tulis Airbus dalam website resminya, dikutip Kamis (4/1/2024).

Baca Juga

photo
Pesawat Japan Airlines yang terbakar terlihat dari belakang di bandara Haneda pada Rabu, 3 Januari 2024, di Tokyo, Jepang. Pesawat penumpang besar dan pesawat penjaga pantai Jepang bertabrakan di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo pada hari Selasa dan terbakar, menewaskan beberapa orang di dalam pesawat penjaga pantai, kata para pejabat. - (Kyodo News via AP)

Pesawat tipe A350 itu bertabrakan dengan pesawat DHC-8 saat mendarat di Haneda. Pihak berwenang Jepang telah mengkonfirmasi bahwa lima dari enam orang di dalam DHC-8 tidak selamat. 

"Penyebab pasti dari peristiwa tersebut masih belum diketahui," lanjut Airbus.

Pesawat yang terlibat kecelakaan tersebut terdaftar dengan nomor JA13XJ, adalah MSN 538. Pesawat tersebut dikirim ke Japan Airlines dari jalur produksi pada 10 November 2021. Pesawat ini ditenagai oleh mesin Rolls-Royce Trent XWB.

"Sejalan dengan rekomendasi Lampiran 13 Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Airbus akan memberikan bantuan teknis kepada Bureau d’Enquêtes et d’Analyses (BEA) Perancis dan kepada Japan Transport Safety Board (JTSB) yang bertanggung jawab atas penyelidikan. Untuk tujuan ini, Airbus saat ini mengirimkan tim spesialis untuk membantu pihak berwenang," tulis Airbus.

"Kepedulian dan simpati kami sampaikan kepada keluarga, teman, dan orang-orang terkasih yang terkena dampak kecelakaan tersebut," tutup pernyataan Airbus.

Pesawat Airbus A350-900 milik Japan Airlines (JAL) menjadi pesawat Airbus jenis itu yang pertama yang hancur total sehingga tak bisa diperbaiki lagi. Aviation Week mengungkapkan ini pertama kalinya pesawat Airbus dari keluarga A350 mengalami kecelakaan yang membuat pesawat hancur total tak bisa diperbaiki lagi.

Mengutip Wikipedia, dalam dunia penerbangan, jenis kecelakaan pesawat yang membuat pesawat hancur total atau musnah, dikenal dengan istilah "hull loss".

Istilah ini juga berlaku untuk....

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement