REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT dalam firman-Nya menegaskan bahwa siapapun yang bertakwa kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan memberikan kepadanya solusi atau jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapinya.
Allah SWTT juga akan menganugerahkan rezeki dari arah yang tidak diduga kepada orang yang bertakwa. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT pada Surat At-Talaq ayat 2 dan 3.
...
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Secara umum, takwa dapat diartikan terpeliharanya diri untuk tetap taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT. Manifestasi dari takwa adalah senantiasa merasakan kehadiran Allah SWT.
Mengenai ayat di atas, Tafsir Kementerian Agama menerangkan bahwa orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWTt, tidak saja diberi dan dimudahkan jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya, tetapi juga diberi rezeki oleh Allah SWT dari arah yang tidak disangka-sangka, yang belum pernah terlintas dalam pikirannya.
Selanjutnya Allah SWT menyerukan agar mereka bertawakal kepada-Nya, karena Allah SWT yang mencukupkan keperluannya mensukseskan urusannya. Bertawakal kepada Allah artinya berserah diri kepada-Nya, menyerahkan sepenuhnya kepada-Nya keberhasilan usaha.
Setelah dia berusaha dan memantapkan satu ikhtiar, barulah ia bertawakal. Bukanlah tawakal namanya jika seorang menyerahkan keadaannya kepada Allah SWWT tanpa usaha dan ikhtiar. Berusaha dan berikhtiar dahulu baru bertawakal menyerahkan diri kepada Allah SWT.
Pernah terjadi seorang Arab Badui berkunjung kepada Nabi Muhammad SAW di Madinah dengan mengendarai unta. Setelah orang Arab itu sampai ke tempat yang dituju, dia turun dari untanya lalu masuk menemui Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bertanya, "Apakah unta sudah ditambatkan (diikat agar tidak kabur)?” Orang Badui itu menjawab, "Tidak. Saya melepaskan begitu saja, dan saya bertawakal kepada Allah." Rasulullah SAW bersabda, "Tambatkan (ikat) dulu unta kamu, baru bertawakal."
Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini
Allah SWT akan melaksanakan dan menyempurnakan urusan orang yang bertawakal kepada-Nya sesuai dengan kodrat iradat-Nya, pada waktu yang telah ditetapkan, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ أُنْثَىٰ وَمَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ ۖ وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ""
"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya." (QS Ar-Rad ayat 8)