REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mencatat sekitar 60 rumah warga di dua desa di daerah itu mengalami kerusakan akibat angin puting beliung, pada Kamis (4/1/2023) siang. Kasi Kedaruratan dan Logistik Bencana BPBD Kabupaten Indramayu Abdul Fatah di Indramayu, Kamis, menjelaskan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan proses asesmen untuk mengumpulkan data lebih spesifik terkait dengan dampak peristiwa tersebut.
Berdasarkan data sementara, katanya, juga terdapat satu hunian milik warga yang ambruk dan dua rumah lainnya mengalami kerusakan cukup berat setelah diterpa angin puting beliung.
“Angin datang dari arah barat yang menyebabkan sekitar 60 rumah terdampak. Ada yang rusak ringan, sedang, berat, dan satu ambruk,” kata dia.
Ia mengatakan, sebagian besar rumah warga yang terdampak bencana angin puting beliung itu berada di Desa Juntinyuat dan sisanya di Desa Dadap, Kabupaten Indramayu. Selain merusak rumah, kata dia, dalam peristiwa itu juga ada tiga warga yang terluka karena sempat terkena reruntuhan material bangunan saat angin puting beliung terjadi.
“Sekarang sudah dievakuasi ke puskesmas terdekat untuk perawatan. Korban mengalami luka di perut, punggung, dan kaki akibat tertimpa reruntuhan," ujarnya.
Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, pihaknya segera mendirikan posko dan dapur darurat di lokasi bencana untuk membantu warga yang menjadi korban peristiwa tersebut. Ia juga memastikan Pemerintah Kabupaten Indramayu menyediakan logistik tambahan guna memenuhi kebutuhan warga di dua desa yang terdampak.
“Kami sudah menyiapkan terpal, kasur, untuk antisipasi takutnya ada peristiwa susulan. Kita dirikan posko termasuk dapur umum kita siapkan,” ucapnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dan selalu waspada terhadap bencana alam.
“Statusnya masih siaga. Kami minta warga tetap waspada dan berhati-hati,” katanya.