Kamis 04 Jan 2024 19:14 WIB

Prabowo: Partai Saya Berkembang karena Kebebasan Pers

Prabowo menegaskan, kebebasan pers adalah faktor utama demokrasi.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Capres Prabowo Subianto berdialog dengan pengurus PWI Pusat di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Foto: Antara/Genta Tenri Mawangi
Capres Prabowo Subianto berdialog dengan pengurus PWI Pusat di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa dirinya berkomitmen merawat kebebasan pers di Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam acara diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Prabowo awalnya menjelaskan komitmennya terhadap demokrasi ketika ditanya komitmennya terhadap kebebasan pers. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, dirinya sudah berkali-kali membuktikan komitmen terhadap demokrasi dengan mengikuti semua proses demokrasi dalam upaya memperoleh kekuasaan.

Baca Juga

"Saya dulu tentara. Dulu banyak menuduh saya ini-itu, mau kudeta, ya, kan? Tapi, saya tidak kudeta. Berkali-kali (dituduh), nggak tahu, mungkin muka saya muka kudeta kali," kata Prabowo.

Nyatanya, kata Prabowo, dirinya tidak pernah mengkudeta pemerintahan yang sedang berkuasa. Dirinya memilih menempuh semua proses demokrasi selama puluhan tahun terakhir untuk meraih kekuasaan.

Prabowo bercerita, dulu awalnya dirinya ikut konvensi calon presiden Partai Golkar untuk Pilpres 2004. Setelah itu, Prabowo mendirikan Partai Gerindra dan maju sebagai cawapres pendamping Megawati pada Pilpres 2009. Kemudian, Prabowo maju pada Pilpres 2014 dan 2019. Dalam semua pemilihan itu, dia kalah.

"Saya percaya dengan proses demokratis. Elemen dari demokrasi pertama adalah pemilihan umum. Rakyat harus bisa memilih pemimpin," ujarnya.

Adapun kebebasan pers, kata Prabowo, adalah salah satu faktor utama demokrasi. Menurutnya, pers yang bebas memungkinkan mereka untuk mengendalikan penguasa dengan memberitakan kesalahan pemerintah.

Tanpa pers yang bebas, lanjut Prabowo, dirinya tak mungkin bisa menjadi capres dan membangun Partai Gerindra. "Partai saya bisa berkembang karena ada kebebasan pers," ujarnya. Lebih lanjut, Prabowo menyebut dirinya juga punya koran, majalah, dan stasiun televisi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement