Kamis 04 Jan 2024 20:22 WIB

Kabupaten Klaten KLB Polio, Ada Satu Anak Positif

Puluhan anak diperiksa guna mengantisipasi penyebaran virus polio.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Imunisasi polio anak.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
(ILUSTRASI) Imunisasi polio anak.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN — Satu anak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), dinyatakan positif polio. Karena adanya satu kasus positif itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio.

“Sesuai Undang-Undang Kesehatan, adanya kasus baru dan sebelumnya belum ada kasus, dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten Anggit Budiarto, saat dihubungi awak media, Kamis, (4/1/2024). 

Baca Juga

Anggit menjelaskan, penetapan KLB dilakukan setelah satu anak perempuan berusia enam tahun di wilayah Kecamatan Manisrenggo dinyatakan positif polio. Berdasarkan hasil surveilans, kata dia, anak tersebut sempat ke Madura.

“Diawali dari perjalanan ke Sampang, Madura, pulang kampung karena ibunya lahiran, di sana selama 1,5 bulan. Pulang dari sana, setelah empat hari, demam,” kata Anggit.

Setelah itu, Anggit mengatakan, anak tersebut sempat dibawa ke klinik untuk berobat dan kondisinya membaik. Akan tetapi, kata dia, kemudian muncul gejala di mana kakinya seperti tidak kuat menahan beban tubuh saat berjalan.

“Otomatis dilakukan pemeriksaan. Akhirnya dirujuk ke Sardjito (RSUP Dr Sardjito Yogyakarta). Di sana dilakukan pemeriksaan karena kecurigaan virus polio. (Tes) Oleh Bio Farma keluar hasil positif. Tanggal 22 Desember, Kementerian Kesehatan menyatakan ada satu kasus polio positif,” kata Anggit.

Merespons hal itu, Anggit mengatakan, dilakukan pemeriksaan terhadap 30 anak yang berada di sekitar kasus positif atau ada riwayat bersinggungan. Pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus polio. 

“Itu ada kriterianya karena kebetulan WHO, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, ada di sini semuanya selama sepuluh hari untuk melakukan surveilans,” ujar Anggit.

Menurut Anggit, 30 anak itu dites fesesnya untuk diketahui apakah ada virus polio atau tidak. “Hasilnya belum keluar,” kata dia.

Mengantisipasi penyakit polio ini, Anggit mengatakan, sekitar 118.600 anak di Klaten akan menjadi sasaran imunisasi. Upaya tersebut bertepatan dengan Pekan Imunisasi Nasional, yang diselenggarakan serentak di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Imunisasi polio disebut akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama ditargetkan selesai dalam satu pekan. Selanjutnya anak akan kembali diimunisasi, minimal satu bulan berikutnya. “Dilakukan imunisasi secara serentak kepada anak di bawah tujuh tahun di seluruh wilayah Jateng dan Jatim, akan dimulai tanggal 15 Januari,” ujar dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement