Kamis 04 Jan 2024 20:26 WIB

BMKG: Magnitudo Gempa Sumedang Cenderung Melemah

Frekuensi kejadian gempa di Sumedang juga semakin jarang.

Red: Reiny Dwinanda
Gempa (Ilustrasi). Sepanjang 31 Desember 2023--4 Januari 2024, tercatat magnitudo terbesar gempa Sumedang ialah 4,7.
Foto: Reuters
Gempa (Ilustrasi). Sepanjang 31 Desember 2023--4 Januari 2024, tercatat magnitudo terbesar gempa Sumedang ialah 4,7.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan magnitudo gempa bumi di Sumedang, Jawa Barat, cenderung melemah. Kesimpulan itu didapat dari hasil pemantauan selama periode 31 Desember 2023 sampai dengan 4 Januari 2024.

"Hasil monitoring aktivitas gempa Sumedang oleh BMKG selama periode 31 Desember 2023 sampai dengan 4 Januari 2024 tampak ada kecenderungan magnitudonya semakin melemah," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis (4/1/2023).

Baca Juga

Daryono menyampaikan berdasarkan grafik magnitudo rangkaian gempa bumi Sumedang pada periode 31 Desember 2023 sampai dengan 4 Januari 2024 tercatat magnitudo terbesar, yakni 4,7 dan magnitudo terkecil 2,4. Ia menyebut tren frekuensi gempa Sumedang juga menunjukkan kecenderungan frekuensi kejadian gempa yang semakin jarang.

Daryono memaparkan secara makroseismik hasil monitoring BMKG terhadap gempa Sumedang mencapai skala intensitas V-VI Modified Mercally Intensity (MMI). Artinya, gempa dirasakan semua orang, barang-barang terpelanting, perabotan tampak bergoyang, plester dinding lepas, dinding tembok retak.

Menurut Daryono, saat ini tim BMKG sedang turun ke lapangan untuk melakukan analisis site class, identifikasi sesar pembangkit gempa dengan metode seismik (microseismic), Magnetotelluric (MT), identifikasi kelurusan struktur (lineament) menggunakan drone lidar, dan lain-lain untuk memetakan sebaran, kondisi tanah, dan kondisi dampak kerusakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement