Kamis 04 Jan 2024 22:58 WIB

Kedubes Iran Kutuk Keras Aksi Terorisme di Kerman

Kejahatan dan aksi teroris ini menunjukkan betapa besarnya kekejaman musuh-musuh Iran

Red: Friska Yolandha
Seorang pria sedang dihibur oleh pria lain saat dia duduk di samping jenazah orang yang dicintainya dalam kantong jenazah yang tewas dalam ledakan di kota Kerman, sekitar 510 mil (820 km) tenggara ibu kota Teheran, Iran, Rabu, 3 Januari 2024. Dua bom meledak pada hari Rabu saat peringatan seorang jenderal terkemuka Iran yang dibunuh oleh AS dalam serangan pesawat tak berawak pada tahun 2020, kata para pejabat Iran.
Foto: Sare Tajalli, ISNA via AP
Seorang pria sedang dihibur oleh pria lain saat dia duduk di samping jenazah orang yang dicintainya dalam kantong jenazah yang tewas dalam ledakan di kota Kerman, sekitar 510 mil (820 km) tenggara ibu kota Teheran, Iran, Rabu, 3 Januari 2024. Dua bom meledak pada hari Rabu saat peringatan seorang jenderal terkemuka Iran yang dibunuh oleh AS dalam serangan pesawat tak berawak pada tahun 2020, kata para pejabat Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia mengutuk keras aksi terorisme keji dan pengecut di Provinsi Kerman, Iran yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan orang lainnya. Provinsi Kreman merupakan tempat kelahiran sekaligus lokasi makam pahlawan nasional dan internasional dalam perang melawan terorisme, Panglima Qassem Soleimani.

"Tak diragukan lagi, musuh-musuh Iran melalui kejahatan keji terhadap warga negara kami telah memperkuat persatuan masyarakat Iran dan cita-cita Panglima Soleimani sekaligus memperkuat solidaritas bangsa Iran. Hal ini juga memperdalam permusuhan dan kebencian pihak musuh terhadap kami," demikian menurut pernyataan Kedubes Iran di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Kejahatan dan aksi teroris ini menunjukkan betapa besarnya kekejaman musuh-musuh Iran, kata pernyataan itu.

Republik Islam Iran akan menggunakan seluruh kapasitas diplomatik, politik, hukum dan internasional untuk mengutuk serangan teroris di seluruh dunia dan mengadili para pelaku serta pihak-pihak yang menjadi otak di balik serangan tersebut.