REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan Musyawarah Wilayah (Muswil). Adapun tema muswil kali ini yakni 'Perguruan Tinggi Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta Maju Bersama'.
Ketua APTISI Wilayah V DIY, Fathul Wahid mengungkapkan pentingnya membangun kesadaran kolektif untuk menjawab tantangan bagi perguruan tinggi swasta (PTS) yang beragam, termasuk sejak pandemi.
"Di DIY ada lebih dari 100 PTS dengan variasi bentuk, variasi ukuran. Dan saya yakin tantangannya berbeda-beda. Tetapi kita punya common ground, irisan-irisan besar yang itu insyaallah bisa kita ikat bersama menjadi pijakan untuk berkembang di masa yang akan datang," kata Fathul di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII), Kaliurang, Kamis (4/1/2024)).
Sementara itu, Penasehat Aptisi Wilayah V DIY, Edy Suandi Hamid, menyampaikan terima kasih atas manfaat yang diberikan periode kepengurusan Masa Bakti 2019-2023. Edy berharap agar Yogyakarta dapat kembali sebagai kota pendidikan yang menjadi rujukan bagi orang untuk melanjutkan pembelajaran.
"Saya kira tepat sekali arahan dari pak Rektor. Untuk kita maju bersama, tidak jalan sendiri-sendiri. Bagaimana kita melakukan kegiatan tidak sendiri-sendiri, untuk saling menguatkan, saling memajukan, saling memberi manfaat satu sama lain," ajaknya.
Kegiatan Muswil diawali dengan Diskusi Panel yang bertajuk 'Memajukan Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta'. Diskusi dimoderatori oleh Johanes Eka Priyatma, dari Universitas Sanata Dharma.
Adapun pembicara yang dihadirkan antara lain Rektor Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Paiman, yang membagikan pengalamannya sebagai Rektor UPY. Selama menjabat, kampus yang ia pimpin diakuinya mengalami pertumbuhan eksponensial, termasuk pada pengembangan sumber daya, melibatkan mahasiswa dalam pemasaran, hingga mendorong sivitas akademika untuk melakukan publikasi.
Sedangkan Rektor Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Warsiti membahas mengenai tantangan dalam menarik mahasiswa. Menurutnya, masyarakat kini sudah pandai dalam memilih perguruan tinggi yang memiliki prestasi dan berbagai capaian institusi, termasuk akreditasi hingga inovasi.
Hal senada disampaikan Direktur Politeknik YKPN Yogyakarta, Sururi, yang mengangkat persoalan penerimaan mahasiswa baru bagi PTS yang disebut dengan fenomena 'kapal keruk'.
Muswil diakhiri dengan pemilihan ketua APTISI masa bakti 2024-2027. Dalam kesempatan tersebut Fathul Wahid Terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Aptisi Wilayah V DIY Masa Bakti 2024-2027 pada sesi musyawarah pemilihan ketua Aptisi Wilayah V periode 2024-2027. Pemilihan ini menandai jabatan Fathul sebagai ketua asosiasi selama dua periode berturut-turut.